Tips Tingkatkan “Employee Engagement” Guna Optimalisasi SDM Perusahaan

Tips Tingkatkan “Employee Engagement” Guna Optimalisasi SDM Perusahaan

Tips Tingkatkan “Employee Engagement” Guna Optimalisasi SDM Perusahaan

“Akan menjadi hal yang baik apabila suatu perusahaan memiliki karyawan engaged ketimbang karyawan disengaged. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan engagement dari karyawan perusahaan.”

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan maupun institusi tidak luput dari hasil kinerja SDM perusahaan atau institusi itu sendiri. Terlebih di masa pandemi seperti ini, dimana banyak perusahaan yang menerapkan skema kerja Work-from-Home (WFH) dalam kegiatan usahanya, menjadi penting bagi setiap perusahaan untuk memastikan kinerja dari para SDM-nya agar tetap relevan dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus jeli dalam mengelola serta mengembangkan SDM yang dimilikinya.

Dalam praktiknya, terdapat dua tipe pekerja yang biasa ditemui dalam suatu perusahaan, yaitu karyawan engaged dan karyawan disengaged. Karyawan engaged dapat dilihat sebagai karyawan yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan pekerjaannya, team-oriented, paham akan pekerjaannya, dan selalu termotivasi. Lebih lanjut, karyawan engaged biasanya juga lebih senang mencari solusi apabila dihadapkan dengan masalah, menunjukan passion dalam bekerja, serta memiliki ikatan emosional dan intelektual dengan perusahaan.

Di sisi lain, terdapat jenis karyawan disengaged yang dapat dilihat sebagai karyawan yang pesimistis, self oriented, tidak tahu apa yang harus dikerjakan, dan kehilangan motivasi bekerja. Karyawan disengaged juga kerap digambarkan sebagai karyawan yang sering mengabaikan pekerjaan, hanya berfokus pada uang, dan hanya memiliki sebatas ikatan profesional dengan perusahaan.

Tentunya dari adanya dua perbedaan tersebut, akan menjadi hal yang baik apabila suatu perusahaan memiliki karyawan engaged ketimbang karyawan disengaged. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan engagement dari karyawan perusahaan, yakni:

Pertama, fokus pada masa onboarding. Dalam kegiatan apapun, kesan pertama merupakan hal yang penting. Poin ini juga berlaku terhadap karyawan baru. Penting bagi perusahaan untuk segera memperkenalkan karyawan baru pada kultur serta gaya kerja perusahaan. Perusahaan dapat melakukannya melalui pelaksanaan company tour, pemberian beban kerja bertahap, ataupun melalui pelibatan karyawan baru dalam setiap perbincangan. Buatlah karyawan baru merasa menjadi bagian terpenting dari perusahaan melalui penerapan budaya-budaya dari perusahaan. Demikian hal ini dapat membuat karyawan merasa mengenal lebih baik lingkungan tempatnya bekerja.

Kedua, hidupkan nilai perusahaan. Setelah karyawan mengenali perusahaan, penting juga agar karyawan memahami visi, misi, dan nilai dari perusahaan tersebut. Memahami disini dalam artian bahwa karyawan secara nyata menerapkan visi, misi, dan nilai dari perusahaan tersebut dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya. Demikian pemahaman yang kuat dari karyawan akan hal itu dapat membuat mereka merasa selalu terinspirasi dan engaged dengan perusahaan.

Ketiga, optimalisasi kemampuan karyawan. Dalam praktiknya, banyak karyawan yang haus untuk mencari ruang untuk dapat tumbuh dan berkembang dalam dunia profesionalnya. Hal ini dapat menjadi sia-sia apabila perusahaan tidak mengenali potensi tersebut. Demikian, baik bagi perusahaan untuk memanfaatkan potensi tersebut melalui pemberian pelatihan ataupun pemberian kesempatan pendidikan lanjutan kepada karyawan-karyawannya. Hal ini sejatinya juga dapat membantu meningkatkan engagement dari karyawan perusahaan.

Keempat, apresiasi dan kenali karyawan. Dengan mengapresiasi pekerjaan serta usaha yang telah dilakukan oleh seorang karyawan, perusahaan sejatinya dapat membantu meningkatkan engagement karyawan tersebut. Hal ini disebabkan bahwa karyawan, juga sebagai manusia, nantinya akan merasa dihargai serta tidak merasa dirinya dipergunakan sebagai “alat” dalam suatu perusahaan. Adapun apresiasi yang diberikan untuk setiap karyawan sejatinya berbeda-beda, maka penting bagi perusahaan untuk mengenali dan memahami bagaimana mereka ingin diapresiasi.

Terakhir dan terpenting, fasilitasi kesejahteraan karyawan dengan baik. Kesejahteraan sejatinya adalah hal yang utama bagi setiap orang, termasuk bagi karyawan. Pengupahan yang baik dari perusahaan dapat membuat karyawan merasa nyaman serta aman dalam melakukan setiap pekerjaannya di perusahaan tersebut. Adapun penting pula juga agar perusahaan memberikan jaminan sosial bagi setiap karyawan-karyawannya. Demikian, kepedulian perusahaan akan hal ini dapat membantu meningkatkan engagement dari karyawan-karyawannya.

 

AA

Dipromosikan