Investor dan Trader Saham Pemula? Pahami Hal-Hal Berikut Terlebih Dahulu!

Investor dan Trader Saham Pemula Pahami Hal-Hal Berikut Terlebih Dahulu!

Investor dan Trader Saham Pemula? Pahami Hal-Hal Berikut Terlebih Dahulu!

Edukasi saham bagi investor maupun trader saham pemula adalah suatu hal yang penting. Jangan mudah terhasut dengan prediksi saham yang beredar di media sosial dan hindari saham gorengan!

Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam situs resminya mencatat bahwa terdapat pertumbuhan trader atau investor yang pesat di pasar modal Indonesia yang didominasi oleh kalangan anak muda terutama generasi milenial dan Gen-Z dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menyampaikan bahwa pertumbuhan investor berasal dari kalangan yang berumur di bawah 25 tahun, kemudian tertinggi selanjutnya adalah dari kalangan usia 26 sampai 30 tahun, kemudian di selanjutnya dari kalangan usia 31 sampai 40 tahun. 

Berdasarkan data BEI per Januari 2021, investor dan trader saham baru di tahun ini meningkat sebanyak 50,7% datang dari kalangan usia 18 sampai 25 tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan milenial dan Gen-Z terjun untuk bermain saham disebabkan oleh banyaknya selebriti atau platform-platform yang memperkenalkan dan menceritakan bagaimana bisa meraup banyak keuntungan dari bermain saham.

Bermain saham tanpa edukasi merupakan suatu hal yang berbahaya dan dapat merugikan diri sendiri. Bahkan beberapa waktu yang lalu ramai di media sosial, ada yang membeli saham dengan menggunakan uang panas mulai dari uang hasil pinjaman online, uang hasil gadai surat tanah hingga BPKB kendaraan. Selain itu banyak kalangan yang membeli saham di suatu perusahaan  tanpa mempertimbangkan track record  dari perusahaan tersebut.

Trader Saham atau Investor Saham?

Sebelum memutuskan untuk membeli saham ada baiknya untuk tentukan terlebih dahulu apakah hendak menjadi trader saham atau investor saham. Keduanya memiliki beda tujuan dan tentunya memiliki cara-caranya tersendiri. 

Trader saham singkatnya adalah orang yang menjual atau membeli saham dalam jangka waktu yang pendek untuk mendapatkan keuntungan atau capital gain. Capital gain didapatkan dari selisih harga pembelian di awal dengan harga jual yang terakhir. Sedangkan investor saham adalah orang yang membeli saham untuk memperoleh keuntungan dari periode jangka panjang dan keuntungannya didapatkan dari dividen (imbal hasil perusahaan) yang dibagikan oleh perusahaan per semester, kuartal atau tahun.

Trader saham maupun investor saham memiliki keuntungan maupun resikonya tersendiri. Jika ingin mencari keuntungan dalam waktu yang singkat maka akan lebih tepat menjadi trader saham. Trader saham memiliki resiko yang cukup tinggi karena trader harus menyimak pergerakan pasar yang angkanya cukup fluktuatif dan tidak terprediksi. Trader harus menentukan kapan waktu yang tepat dalam hari itu untuk membeli dan kapan untuk dijual kembali.  Sedangkan investor saham memiliki resiko yang lebih minim dibandingkan trader. Investor dapat menyimpan holdingnya dalam jangka waktu yang lama dan tidak perlu untuk memantau pergerakan harian dari pasar saham.

Tips Berinvestasi Saham

Terlepas apakah hendak menjadi investor atau trader, keduanya perlu memahami hal-hal berikut sebelum memutuskan untuk membeli saham suatu perusahaan.

  1. Pahami apa itu saham
    Dilansir dari situs resmi BEI, saham merupakan surat berharga yang menyatakan kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan. Artinya pemegang saham adalah orang yang telah membeli saham atau telah menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan. Pemegang saham memiliki hak atas deviden, keuntungan finansial dan menanggung risiko. Presentasi saham sangat berpengaruh terhadap berjalannya suatu perusahaan. Pemegang saham lebih dari 50% berhak untuk mengendalikan perusahaan karena disebut sebagai pemegang saham mayoritas sedangkan pemegang saham di bawah 50% disebut pemegang saham minoritas yang berarti memiliki pengaruh yang kecil terhadap operasi perusahaan.
  2. Cek Fundamental Perusahaan
    Dengan menganalisis fundamental perusahaan kita dapat mengetahui bagaimana kondisi perusahaan tersebut. Penting untuk mengetahui bagaimana laporan keuangannya, produk apa yang dijual, siapa yang memimpin perusahaannya, mengecek berita terkait perusahaan dan mengecek pergerakan angka sahamnya.

    Sebagai pemula, amannya lebih baik membeli saham blue chip yaitu saham yang memiliki kapitalisasi yang besar, memiliki reputasi yang baik dan memiliki pendapatan yang cenderung stabil. Biasanya perusahaan dengan saham blue chip menjual produk baik barang atau jasa dengan kualitas baik dan diterima secara nasional. Untuk mengetahui daftar saham blue chip periode Agustus 2021-Januari 2022 bisa cek di sini. Disarankan untuk tidak membeli saham gorengan, dinamakan gorengan karena emiten dapat dipermainkan dengan mudah. Saham gorengan memiliki kinerja keuangan yang tidak sejalan dengan kenaikan harga, tidak dapat dianalisis dan masuk ke dalam daftar di unusual market activity yakni daftar yang dimasukan oleh BEI karena kenaikan harga yang ekstrem.

  3. Belajar Analisis Saham
    Cari dan pelajari strategi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan trader maupun investor saham. Termasuk di dalamnya informasi harga titik terendah dan tertinggi saham, kapan waktu yang tepat untuk membeli saham dan mencermati grafik pergerakan saham. Jangan mudah untuk diimingi dengan beberapa platform yang memprediksi pergerakan naik dan turunnya saham.

NR

Dipromosikan