Tips Cerdas Hindarkan Bisnis dari Jurang Kebangkrutan

Tips Cerdas Hindarkan Bisnis dari Jurang Kebangkrutan

Tips Cerdas Hindarkan Bisnis dari Jurang Kebangkrutan

Merintis dan menjalankan bisnis tentu tidak selalu lancar, mengalami pasang surut merupakan hal yang normal. Pahitnya, bahkan ada yang mengalami kebangkrutan. Berikut merupakan tips yang dapat dipertimbangkan agar bisnis anda tidak mengalami kebangkrutan!

Membangun bisnis tentu bukanlah suatu yang hal mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai kesuksesan dan keberlanjutan suatu bisnis. Tidak hanya itu, pelaku usaha diharuskan jeli dalam melihat dan memanfaatkan peluang yang terbuka supaya bisnis tetap berkembang. Ironisnya, jika kurang tekun dan salah dalam mengambil keputusan, bisnis yang sudah dirintis berisiko bangkrut dan mengalami kepailitan.

Sehubungan dengan hal tersebut, pasang surut dalam dunia bisnis sejatinya bukanlah hal yang aneh. Wajar saja jika sesekali terjadi kerugian sebagai dampak keputusan yang diambil tidaklah selalu tepat.

Lambat laun, jika dibiarkan suatu bisnis/perusahaan dapat mengalami kebangkrutan. Meski kebangkrutan dan pailit itu jelas berbeda, namun pencegahannya tetaplah sama. Karena itu, simak sejumlah strategi dan tips cerdas yang patut dilaksanakan demi terhindar dari jurang kebangkrutan.

  1.   Melakukan Evaluasi

Ketika suatu bisnis terlihat mengalami kemunduran, pelaku bisnis harus melakukan sesuatu. Langkah pertama yang tidak perlu ditunda adalah melakukan evaluasi secara komprehensif dan menyeluruh. Dilakukan pencarian dan analisis mengenai seluruh kemungkin serta faktor dalam bisnis yang menyebabkan kemunduran ini terjadi. Supaya efektif, efisien, dan membuahkan hasil yang detail, maka diskusikan dengan para stakeholders atau pemegang kedudukan strategis dalam bisnis tersebut. Hasil dari evaluasi tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki lini-lini penyebab kemunduran.

  1.   Menerima Feedback dari Segala Arah

Faktanya, terdapat pelaku bisnis yang bertindak atas keinginan sendiri. Padahal, pendapat tim juga sangat diperlukan untuk memperkaya pilihan. Ide brilian dan segar yang mungkin saja belum pernah terlintas dalam pikiran sebelumnya dapat dipaparkan oleh anggota tim.

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah mengagendakan diskusi atau dengan dengar pendapat dengan tim. Dengan begitu berbagai masukan dapat ditampung, disaring, dan kemudian dipilih untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang tengah dihadapi. Tidak hanya itu, dilakukannya diskusi serupa merupakan langkah yang sehat bagi bisnis tersebut karena memberikan ruang pada tim untuk berkontribusi lebih dan nyata untuk perusahaan.

Namun, dalam hal ini terdapat satu aturan yang wajib diketahui oleh pelaku bisnis, ialah tidak mengumbar secara gamblang dan jelas perihal kemunduran bisnis. Bukan tanpa alasan, hal ini untuk menghindari dampak yang paling buruk, yaitu kehilangan karyawan yang potensial karena memilih untuk mengundurkan diri. Oleh karena itu, supaya berimbang cobalah untuk meminta saran dan masukan dari para professional.

  1.   Perhatikan Arus Kas

Langkah lain yang jeli untuk diperhatikan dan dipertimbangkan iala arus kas. Pihak pelaku bisnis harus bisa menilai apa saja yang termasuk prioritas dan tidak prioritas, terlebih dalam hal cash flow bisnis. Bagi pelaku bisnis pemula, hal yang tak kalah harus diperhatikan adalah memiliki cash flow bulanan maupun harian untuk menyelenggarakan operasional secara lancar.

  1.   Tingkatkan Efisiensi Kerja

Untuk menghindari kebangkrutan maupun kepailitan, salah satu strategi yang perlu dilakukan adalah melakukan efisiensi pada berbagai lini bisnis. Penghematan dapat diterapkan pada pengeluaran rutin perusahaan. Sangatlah jelas jika kondisi perusahaan tengah kurang stabil, hal pertama yang harus dijaga dengan ketat adalah keuangan.

Pada titik menuju kebangkrutan atau pailit, pelaku bisnis kadang kala mengambil keputusan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Padahal aksi ini justru menambah pengeluaran perusahaan karena harus karyawan tersebut harus diberikan pesangon dan hak-hak lainnya. Oleh karena itu, sejatinya pelaku bisnis dapat melakukan penghematan dari penggunaan listrik, mencari bahan baku yang memiliki harga lebih terjangkau, dan/atau memangkas biaya rekreasi perusahaan.

 

ARPP

Dipromosikan