BRI Rilis Green Bond Senilai Rp5 Triliun, Apa itu?

BRI Rilis Green Bond Senilai Rp5 Triliun, Apa itu
Image Source by viva.co.id

BRI Rilis Green Bond Senilai Rp5 Triliun, Apa itu?

“Sasaran KUBL yang dituju dari green bond ini diantaranya adalah industri energi terbarukan, efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, pengelolaan SDA dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati darat dan air.”

Baru-baru ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI dengan target penghimpunan dana sebesar Rp 15 triliun. Direktur Utama BRI, Sunarso, mengungkapkan bahwa hasil green bond tersebut akan dialokasikan paling sedikit 70 persen untuk kegiatan usaha atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) yang baru, sedang berjalan, atau telah selesai sesuai dengan kerangka kerja obligasi, sebagaimana ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 60 Tahun 2017 (POJK 6/2017).

Sasaran KUBL yang dituju dari green bond ini diantaranya adalah industri energi terbarukan, efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, pengelolaan SDA dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati darat dan air.

Kemudian, Sunarso juga menjelaskan terkait jaminan serta tenor dari green bond ini. “Jaminan dari Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2022 tersebut adalah Clean Basis dan memiliki tenor 370 hari, 3 tahun dan 5 tahun, dengan tingkat suku bunga yang belum ditentukan namun akan dibayarkan secara triwulanan dengan perhitungan 30/360. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat idAAA kepada BRI Green Bond tersebut,” katanya.

Lebih lanjut menanggapi langkah korporasi ini, Sunarso menuturkan bahwa sudah seharusnya industri perbankan kini tidak hanya memperhatikan aspek profitabilitas semata. 

Melihat kondisi iklim dunia sekarang ini, menurut Sunarso sudah saatnya perbankan memperhatikan aspek lainnya seperti lingkungan, sosial, dan tata kelola lainnya yang digunakan untuk mencapai keuangan berkelanjutan dalam menjalankan usahanya.

“Isu climate change saat ini masih menjadi perbincangan di berbagai negara dan munculnya berbagai dampak dari perubahan iklim tersebut banyak menyita perhatian berbagai perusahaan. Sektor jasa keuangan, khususnya perbankan dan utamanya BRI, memiliki peran penting dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi melalui perubahan pola bisnis konvensional menjadi berkelanjutan,” katanya.

Adapun sebagai informasi, diketahui bahwa Hingga Maret 2022, BRI telah memberikan pembiayaan kepada kegiatan usaha yang berkelanjutan mencapai Rp639,9 triliun atau setara dengan 65,6% dari total pinjaman. Jumlah tersebut meningkat 13,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp564,0 Triliun atau dengan proporsi 62,9% dari total pinjaman.

 

AA

Dipromosikan