PLN Gaet Hyundai Bangun Pabrik Motor Listrik di Indonesia

PLN Gaet Hyundai Bangun Pabrik Motor Listrik di Indonesia
Image Source by spost.id

PLN Gaet Hyundai Bangun Pabrik Motor Listrik di Indonesia

“Proyek ini akan berlangsung selama 14 (empat belas) bulan kedepan dan akan diawali dengan pemroduksian 100 unit sepeda motor listrik ditambah dengan 1000 motor listrik hasil konversi dari motor berbahan bakar minyak (BBM).”

Pada Rabu 20 Juli 2022, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN resmi menandatangani Nota Kesepakatan (MoU) dengan Hyundai Kefico dan Consortiums terkait pembangunan pabrik motor listrik serta infrastruktur dan operasi stasiun penukaran baterai motor listrik di Indonesia. Kerja sama yang disepakati dalam MoU ini meliputi penyediaan aspek-aspek penting kendaraan listrik seperti mesin penggerak, komponen, baterai, hingga manajemen servisnya.

“Presiden sudah mengamanatkan kepada kami untuk bisa beralih dari kendaraan yang tadinya berbasis impor dan kotor menjadi kendaraan berbasis listrik. Dengan masifnya pemakaian kendaraan listrik bisa mengurangi beban impor bahan bakar minyak (BBM) sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan kita,” ujar  Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Rabu (20/7/2022).

Targetnya, proyek ini akan berlangsung selama 14 (empat belas) bulan kedepan dan akan diawali dengan pemroduksian 100 unit sepeda motor listrik ditambah dengan 1000 motor listrik hasil konversi dari motor berbahan bakar minyak (BBM). Darmawan menjelaskan bahwa hal ini merupakan langkah strategis perseroan dalam upaya menjadi pemain utama kendaraan listrik di Indonesia.

Terlebih, hingga Juni 2022, tercatat lebih dari 139 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah tersedia pada 110 lokasi di 48 kota di Indonesia. Adapun terdapat rencana penambahan sampai akhir tahun 2022 adalah sejumlah 110 unit dengan ekosistem yang terbentang membentuk peta jalan nasional di seluruh Indonesia. Darmawan melihat perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia saat ini sebagai sebuah potensi bisnis yang dapat menguntungkan bagi PLN.

“Ini juga sebagai bukti nyata bagi dunia bahwa Indonesia sudah bergerak cepat dalam transisi energi. Khususnya beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi berbahan bakar listrik. Dari energi mahal berbasis impor ke yang murah berbasis domestik dan ramah lingkungan,” ungkap Darmawan.

Menanggapi hal ini, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae Sung menilai kerjasama ini dapat mendorong Indonesia sebagai pemasok utama motor listrik di kawasan ASEAN. Terutama dengan jumlah nikel yang melimpah yang dimiliki Indonesia membuat Indonesia dapat memiliki rantai pasok baterai terintegrasi pertama di dunia.

“Indonesia bisa menjadi pusat produksi motor listrik di ASEAN bahkan pengekspor motor listrik dunia. Indonesia memiliki nikel yang menjadi bahan utama dalam sektor e-Mobility dan memiliki pasar yang besar. Sedangkan Korea memiliki teknologi dan pengalaman terkait dengan industrialisasi e-Mobility,” kata Tae Sung.

Saat ini, Pemerintah Indonesia memang sedang gencar-gencarnya mempromosikan kendaraan listrik kepada masyarakat. Bahkan, pemerintah menargetkan ada enam juta unit sepeda motor listrik mengaspal hingga 2025. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mengurangi emisi karbon dan menghemat konsumsi bahan bakar minyak.

AA

Dipromosikan