Perusahaan Berlomba Ekspansi EBT, Apa Keuntungannya?

Perusahaan Berlomba Ekspansi EBT, Apa Keuntungannya
Image Source by suara.com

Perusahaan Berlomba Ekspansi EBT, Apa Keuntungannya?

“Berbagai perusahaan telah beralih ke EBT, ternyata dapat memberikan berbagai manfaat jangka panjang karena harga energi tidak terbarukan yang cenderung fluktuatif.”

Kini berbagai perusahaan seperti PT Astra International TBK (ASII), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) telah beralih dengan menggunakan energi yang berasal dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT). Hal ini dilakukan untuk mencapai target nasional 23% bauran EBT.

Hal ini juga didukung dengan adanya kapasitas pembangkit EBT yang disediakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diperkirakan mencapai angka 4,68 GW hingga tahun 2030.

Pada awal Agustus lalu, UNTR diketahui telah menambah kepemilikan saham senilai Rp176,55 untuk membuat suatu Pembangkit Listrik yang berasal dari EBT.

Serta menjajaki potensi EBT lainnya seperti PLTS Terapung (floating solar panel), geothermal, waste to energy dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu,” ucap Sara K. Loebis selaku Corporate Secretary United Tractors UNTR dilansir dari laman bisnis.com.

Selain itu, SRTG juga telah memiliki portofolio investasi di Pembangkit Listrik Tenaga Surya terhadap PT Xurya Daya Indonesia.

“(Dana) ini digunakan sebagai pendanaan untuk proyek-proyek dan customer-customer baru kami, dan masih terus dipakai ke depannya,” ucap George Hadi Santoso selaku VP Marketing PT Xurya Daya Indonesia dilansir dari laman bisnis.com.

Melihat banyaknya perusahaan yang beralih ke energi terbarukan, lalu apa saja keuntungan yang akan diperoleh terhadap perusahaan-perusahaan tersebut?

Di tengah masa transisi energi ke energi yang bersih dan berkelanjutan, Indonesia dan beberapa negara kini telah mulai meninggalkan energi kotor dan tidak berkelanjutan seperti batu bara. Terlebih, hal tersebut kini didukung dengan adanya kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia mengenai betapa pentingnya menjaga lingkungan dengan menggunakan EBT.

Jika diperhatikan, sektor perbankan pun kini sudah mulai menghentikan pendanaannya ke sektor batu bara yang berawal dari adanya desakan masyarakat. Terlebih, harga energi tidak terbarukan yang cenderung fluktuatif pun seharusnya menjadi berbagai perusahaan untuk mulai mencari alternatif sumber energi yang memiliki harga stabil untuk keberlangsungan ekonomi perusahaan tersebut.

 

FMJ

Dipromosikan