BBM Kembali Naik, Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Pasar Saham?

BBM Kembali Naik, Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Pasar Saham?

“Setelah harga BBM naik hingga Rp14.500,00 per liter, IHSG diperkirakan akan meningkat hingga tahun 2023.”

Sejak Sabtu, 3 September 2022, diketahui harga Bahan Bakar Minyak (“BBM”) dengan jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar mengalami kenaikan. Harga BBM Pertalite yang semula berada di angka Rp7.600,00 per liter kini menjadi Rp10.000,00 per liter. Kini harga Solar pun menjadi Rp6.800,00 per liter dan Pertamax menjadi Rp14.500,00 per liter.

“Ini berlaku 1 Jam sejak saat diumumkan penyesuaian harga dan akan berlaku pada 14.30 WIB,” ucap Arifin Tasrif selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Istana Kepresidenan dilansir dari laman liputan 6 (03/09/2022).

Dari fenomena kenaikan BBM tersebut, ternyata tidak hanya berpengaruh terhadap sektor transportasi, namun juga ke sektor yang lainnya, seperti sektor energi, investasi, dan yang lainnya. Dalam sektor transportasi, tentu saja kenaikan BBM ini berdampak buruk karena sektor transportasi sangat beriringan kegiatan operasionalnya dengan BBM. Dalam aspek saham sektor transportasi pun juga berdampak demikian.

Hal tersebut dipertegas oleh Fakhrul Fulvian selaku Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia yang menjelaskan bahwa emiten di sektor transportasi akan berdampak langsung terhadap kenaikan harga BBM. 

Penurunan saham di sektor transportasi akibat kenaikan BBM dapat dilihat dari adanya penurunan saham PT Adi Sarana Armada Tbk yang turun 4,80% atau 70 poin menjadi Rp1.390,00 per saham dan PT Blue Bird Tbk yang turun 1,39% atau 20 poin menjadi Rp1.425 per saham.

“Sektor transportasi akan hadapi kenaikan BBM secara langsung, terpengaruh berat. Itu mereka paling tidak menghadapi jual beli minyak untuk industri juga sudah naik sejak kemarin, kondisi sudah normal sekarang, harapan pakai jasa kurir tidak kencang lagi momentumnya,” ungkap Fakhrul Fulvian dalam diskusi virtual dilansir dari laman Bisnis.com (04/09/2022).

Namun, hal ini dapat menjadi momentum bagi kendaraan listrik untuk meningkatkan eksistensinya sebagai alternatif transportasi tanpa BBM meskipun masih terbilang cukup prematur dan perlu waktu lebih lama lagi untuk melihat dampak transportasi tanpa BBM.

Berbeda dengan sektor transportasi, sektor energi yang sedang digencarkan untuk melakukan transisi energi justru terkena dampak positif dengan adanya kenaikan harga BBM. Dari aspek sahamnya pun diketahui saham-saham di sektor energi telah menguat sebesar 68,2%.

“Fakta lainnya, ketika harga BBM naik, sebenarnya perekonomian di luar Jawa, pendapatan dari sawit dan batu bara cenderung terus tinggi, pendapatan orang di luar Jawa tumbuh relatif lebih tinggi dari Jawa,” tambah Fakhrul Fulvian dalam diskusi virtual dilansir dari laman Bisnis.com (04/09/2022).

Dengan adanya kenaikan harga BBM, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan terus meningkat dan bertahan di level 7.100 di akhir tahun ini. Beberapa tahun mendatang tepatnya pada tahun 2023, IHSG diperkirakan akan mencapai angka 7.500.

 

FMJ

Dipromosikan