Setelah Italia, China Larang Penggunaan ChatGPT OpenAI

Setelah Italia, China Larang Penggunaan ChatGPT OpenAI
Image Source: Wall Street Journal

Setelah Italia, China Larang Penggunaan ChatGPT OpenAI

“Ketika menggunakan alat seperti ChatGPT OpenAI, Staf Industri Pembayaran tidak diperbolehkan untuk mengunggah informasi rahasia terkait negara serta industri keuangan.”

Setelah sebelumnya penggunaan ChatGPT OpenAI sempat dilarang oleh Otoritas Pelindungan Pribadi Italia, Asosiasi Pembayaran dan Penyelesaian China ikut memberikan peringatan kepada masyarakat terkait penggunaan ChatGPT, yaitu chatbot berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) besutan mitra Perusahaan Microsoft, OpenAI. Dilansir oleh Reuters, peringatan tersebut datang dari kekhawatiran terhadap risiko kebocoran data lintas batas.

“Staf industri pembayaran harus patuh kepada hukum dan peraturan ketika menggunakan alat seperti ChatGPT, dan tidak diperbolehkan untuk mengunggah informasi rahasia terkait negara serta industri keuangan,” dikutip oleh Reuters sesuai pernyataan Asosiasi Pembayaran dan Penyelesaian China pada Hari Senin (10/4/2023).

Baca Juga: Italia Larang ChatGPT Beroperasi, Ini Sebabnya! 

Meskipun OpenAI telah membatasi ChatGPT untuk penggunanya di China, namun aplikasinya masih menarik minat yang besar disana. Perusahaan berbondong-bondong mengintegrasikan teknologi ini ke dalam produknya dan mengeluarkan produk solusi sebagai pesaing.

Dikarenakan pengawasan internet yang ketat, penduduk China tidak dapat membuat akun OpenAI. Penduduk disana menggunakan jaringan virtual pribadi atau VPN dan nomor telepon luar negeri agar dapat mengakses ChatGPT OpenAI.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Italia sudah terlebih dahulu melarang penggunaan ChatGPT OpenAI. Pelarangan tersebut didasari kekhawatiran yang sama, yaitu terkait isu pelindungan data pribadi. Setelah penyelidikan atas dugaan pelanggaran aturan privasi diluncurkan, beberapa negara Eropa saat ini sedang mempelajari apakah tindakan yang lebih kuat diperlukan. 

Risiko Gelembung

Di China, antusiasme terhadap aplikasi chatbot ini telah mendorong reli saham di sektor teknologi, media dan telekomunikasi. Bersamaan dengan hal tersebut, para analis memperingatkan terkait risiko adanya gelembung.

Tindakan spekulasi pada saham internet dan telekomunikasi pernah menjadi penyebab utama pecahnya gelembung saham yang terjadi di China pada tahun 2015. Pada saat itu, indeks harga saham di Bursa Efek Shanghai dan Shenzhen turun sebesar 32% dalam waktu sebulan.

Ditulis oleh Reuters, outlet media pemerintah China, Economic Daily, menerbitkan opini yang mendesak regulator untuk meningkatkan pengawasan serta menindak tegas spekulasi di sektor ini agar kejadian pada tahun 2015 tidak terulang kembali.

Pelindungan Data Pribadi di Era AI

Kemunculan ChatGPT OpenAI membuka babak baru dalam hal penggunaan teknologi, khususnya teknologi AI. Banyak negara yang mengambil tindakan pemblokiran terhadap aplikasi ini atas dasar kekhawatiran privasi. Kemampuan yang dimiliki oleh AI didapatkan dari pengolahan data dan informasi dari berbagai sumber, sehingga pelindungan data patut menjadi isu yang diperhatikan.

Di Indonesia, pelindungan terhadap data pribadi diatur dalam Undang-Undang No. 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP). Sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (2) UU PDP, sejatinya pemrosesan data pribadi termasuk dalam penggunaan ChatGPT yang menggunakan teknologi AI harus dilakukan sesuai dengan prinsip Pelindungan Data Pribadi. 

Dua diantaranya ialah pengumpulan data pribadi yang dilakukan secara terbatas dan spesifik, sah secara hukum, dan transparan, serta pemrosesan data pribadi dilakukan dengan menjamin hak subjek data pribadi.

Perlu diketahui bahwa kegiatan pengambilan keputusan secara otomatis dan pemrosesan data yang dilakukan oleh AI termasuk ke dalam kategori aktivitas pemrosesan data yang berisiko tinggi. Oleh karena itu aspek-aspek terkait pelindungan data harus diperhatikan dengan benar, agar permasalahan seperti kebocoran data ataupun penyalahgunaan data di kemudian hari dapat diantisipasi.

 

SS

Dipromosikan