Segera IPO, PHE Lepas 10 Persen Saham ke Publik

Segera IPO, PHE Lepas 10 Persen Saham ke Publik
Image Source: bizlaw

Segera IPO, PHE Lepas 10 Persen Saham ke Publik

“PT Pertamina Hulu Energi (PHE) disebut akan melepas 5 sampai 10 persen saham kepada publik dalam penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).”

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala Mansury mengatakan bahwa PHE akan melakukan IPO dan sedang menunggu waktu yang tepat. Jumlah saham yang dilepas lebih kecil dari perkiraan pelepasan yaitu sebesar 10 sampai 15 persen.

Mengutip dari katadata.co.id (15/6/2023), Pahala menyampaikan bahwa Kementerian BUMN telah menyelesaikan tahap registrasi pertama dan kedua kepada OJK. Selanjutnya perusahaan akan menyampaikan rentang harga IPO yang diharapkan selesai pada waktu dekat.

“Antara 5 persen sampai 10 persen saham yang kami lepas,” ujar Pahala di Gedung Nusantara I DPR Jakarta pada (15/6/2023). 

Subholding upstream PT Pertamina itu dikabarkan membidik dana segar IPO untuk membayar utang dan belanja modal atau capital expenditure (capex). PHE sudah memulai roadshow edukasi investor pada akhir Maret lalu menjelang penawaran umum. PHE menargetkan dana jumbo hingga US$2 miliar dalam aksi korporasi tersebut.

Kementerian BUMN telah menggandeng lembaga keuangan maupun perbankan domestik dan internasional seperti Citibank, JPMorgan, Mandiri Sekuritas, hingga Danareksa sebagai penasihat PHE sebelum malakukan penawaran umum. 

Terkait dengan IPO menurut Pasal 1 angka 15 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM), Penawaran Umum, adalah kegiatan penawaran Efek dilakukan Emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara diatur dalam UUPM. 

Pelaksanaan IPO PHE 

Pahala belum memberikan kepastian termin pelaksanaan penwaran umum PHE. Menurutnya, Kementerian BUMN dan Pertamina masih menunggu waktu dan momentum yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ia pun memastikan bahwa tidak ada pembatalan IPO PHE tahun ini.

Baca Juga: Shell Meluluh, Hak Partisipasi Blok Mansela Dibawah US$1 Miliar

“Ya yang namanya transaksi pasar modal memang harus tunggu waktu yang pas ya untuk melakukan hal tersebut dan untuk mendapatkan hasil yang optimal,” ujarnya.

Mengutip dari cnbcindonesia.com (16/6/2023), Pahala menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan IPO PHE tidak menggandeng investor jangkar atau anchor investor. Pasalnya struktur IPO PHE bakal berbeda dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). 

“Tidak ada anchornya, struktur nya beda (dengan PGEO) ini betul-betul IPO,” ujar Pahala.

Utang dan Modal PHE

Pahala menyampaikan bahwa PHE memiliki utang sebesar US$4,5 miliar atau setara dengan Rp70,2 triliun. Sedangkan kebutuhan untuk belanja modal yaitu sebesar US$4 miliar – US$6 miliar (Rp60 triliun – Rp90 triliun) per tahun. 

Mengutip dari katadata.co.id (15/6/2023), besaran belanja modal itu diproyeksikan meningkat menjadi US$15 miliar atau Rp234 triliun pada 2024. Sehingga IPO merupakan salah satu upaya perusahaan meningkatkan sumber pendanaan dari luar holding PT Pertamina. 

Pahala menyatakan bahwa Pertamina harus menanggung beban keuangan yang cukup berat. 

“Utang US$4,5 miliar. Maka IPO menjadi suatu kebutuhan bagi PHE untuk menghimpun dana lewat pasar modal. Kalau terlalu bergantung pada utang tidak bagus,” ujar Pahala.

 

AP

Dipromosikan