Dukung UMKM Ekspor, DJBC Siapkan Insentif Fiskal 

Dukung UMKM Ekspor, DJBC Siapkan Insentif Fiskal 
Image Source: lifepal.co.id

Dukung UMKM Ekspor, DJBC Siapkan Insentif Fiskal

“Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan dukungan untuk UMKM berorientasi ekspor mulai dari fasilitas kemudahan impor bahan baku hingga pembinaan.”

Direktur Fasilitas Kepabeanan DJBC, Padmoyo Tri Wikanto memaparkan saat ini terdapat dua pemberian insentif fiskal, yaitu Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM). 

“Untuk insentif fiskal, kami kasih pembebasan, penangguhan, tidak dipungut bea masuk, pajak maupun cukai,” ujarnya dalam Media Briefing DJBC, dikutip dari bisnis.com (20/6/2023). 

Padmoyo menjelaskan, pembebasan pajak yang dimaksud mencakup berbagai jenis pajak, seperti Pajak Penghasilan (PPh) serta Pajak Penjualan Barang Merah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk impor bahan baku, mesin, dan barang contoh.

Sebagai catatan, pembebasan pajak salah satunya PPh dilakukan bila perusahaan belum mendapatkan keuntungan. Ketika sudah mendapatkan keuntungan, perusahaan tetap wajib membayar pajak.

Baca Juga: Ekspor Bauksit Dilarang, Berpotensi PHK Masal?

Ketentuan lainnya, bila ternyata barang tersebut dipasarkan di dalam negeri, pemerintah akan menagih bea masuk tersebut.

“Impornya kami bebaskan tapi harus diekspor, begitu masuk lokal kami hitung ulang, bayar,” ujar Padmoyo. 

Pembebasan Bea Masuk 

Mengutip dari bisnis.com (20/6/2023), selama periode Januari hingga Mei 2023, DJBC telah membebaskan bea masuk untuk tujuan ekspor senilai US$8,046 juta. Sementara 118 UMKM tersebut telah mengirimkan barang ke luar negeri senilai US$31,490 juta.

Selain itu, pemerintah juga memberikan fasilitas berupa pusat logistik berikat (PLB) untuk menimbun barang terutama untuk tujuan didistribusikan kepada perusahaan IKM (impor) dan konsolidasi barang ekspor. 

PLB juga diberikan untuk e-Commerce, dimana PLB untuk timbun barang yang penjualannya dilakukan melalui platform e-Commerce untuk mendukung ekspor. 

Padmoyo kemudian menyampaikan bahwa per Maret 2023, sebanyak 3.803 UMKM telah mengikuti program binaan oleh DJBC, 3.058 di antaranya merupakan UMKM yang belum melakukan ekspor atau sedang dalam tahap pengenalan ekspor. 

UMKM yang berminat mengikuti program binaan DJBC dalat langsung mengunjungi kantor wilayah DJBC terdekat dengan tempat tinggalnya. 

Program Dukungan UMKM Ekspor 

Mengutip dari kemenkeu.go.id (20/6/2023), program dukungan UMKM ekspor itu diantaranya adalah Klinik Ekspor, Interfirm Linkage, Solusi Logistik, dan Pemanfaatan Balai Laboratorium Bea Cukai. 

Program Klinik Ekspor ini dilakukan dengan pemberian edukasi, literasi, asistensi, dan koordinasi oleh DJBC kepada UMKM baik yang sudah ekspor agar meningkatkan ekspornya menjadi ekspor mandiri, maupun UMKM yang baru memulai ekspor. 

Terkait dengan program Interfirm Linkage dilakukan melalui peningkatan kemitraan berbasis keterkaitan usaha antara UMKM dengan perusahaan berorientasi ekspor yaitu perusahaan di kawasan berikat dengan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (bagian rantai pasok) yang mencapai mutual relationship (kemitraan yang berkelanjutan).

Interfirm linkage ini merupakan ekspor tidak langsung, kami menjembatani perusahaan-perusahaan yang besar-besar yang ada di kawasan industri dan kawasan berikat,” ujar Padmoyo.

Terkait dengan Solusi Logistik, Kemenkeu memiliki program National Logistic Ecosystem (NLE) sebagai salah satu solusi untuk membantu UMKM dalam menekan biaya logistik. 

Kemudian terkait dengan Pemanfaatan Balai Laboratorium DJBC digunakan untuk melakukan pemeriksaan secara barang seperti kualitas bahan, cemaran logam, komposisi bahan dan lain sebagainya.

 

AP

Dipromosikan