Dosen Hukum Teknologi Informasi Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (FH Unpad) Firdausi Firdaus memprediksi persaingan yang terjadi antara financial technology (fintech) dan industri perbankan akan bertransformasi menjadi saling bersinergi satu dengan yang lain.
Ia menuturkan hubungan tersebut seperti layaknya antara Gojek dan Bluebird, yang awalnya bersaing menjadi sinergi. “Saat ini segmen fintech dan bank tradisional mungkin sudah mulai ada kerja sama seperti layaknya gojek dengan bluebird misalnya. Mereka pada dasarnya saling berkompetisi, namun lebih baik mereka bekerja sama,” kata Firdaus kepada KlikLegal melalui sambungan telepon, Senin (6/3). (Baca Juga: Perlu Jaminan dalam Fintech, Dosen FH Unpad Usulkan RUU Perdagangan Elektronik).
Firdaus menuturkan saat ini dengan adanya go-bluebird yang masuk dalam layanan gojek membuat masing-masing platform menghasilkan keuntungan bersama. Di satu sisi, bluebird tetap meng–capture konsumen yang biasa menggunakan taxi, sedangkan gocar itu tetap tidak kehilangan konsumen. “Jadi bluebird mempromosikan layanan gojek dan sebaliknya gojek juga mempromosikan bluebird yang ada di layanannya. Jadi mereka saling menguntungkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Firdaus menjelaskan industri perbankan diharapkan dapat berkolaborasi dengan fintech sehingga dapat menciptakan sinergi yang justru memperkuat bidang masing-masing. Daripada satu dengan yang lain bersaing, lebih baik saling bekerja sama atau berkolaborasi karena pada dasarnya target pasarnya fintech dengan perankan itu sebenarnya agak berbeda. (Baca Juga: Begini Pandangan Akademisi Soal Pelarangan Bitcoin).
“Fintech itu ada karena memang fintceh itu untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang tidak bisa mendapatkan modal untuk kepanjangan hidupnya apakah itu bisnis atau lainnya, sedangkan jasa bank tidak selalu bisa dikasih makanya muncul lah fintech itu salah satunya,” jelasnya.
(PHB)
