Ketua Umum Gabungan Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Indonesia Sugihadi mengungkapkan bahwa para distributor yang berada dalam perkumpulannya telah melakukan transparansi kalkulasi kegiatan industri Alat Kesehatan (Alkes) demi mengutamakan mutu, keamanan, dan kemanfaatan produk.
“Gakeslab Indonesia ingin memberikan gambaran supaya masyarakat tahu bahwa Gakeslab sebagai asosiasi di bidang alat kesehatan sudah menuju keterbukaan atau transparansi dalam kegiatannya. Jadi dalam melaksanakan bisnisnya anggota kami sudah menuju lebih baik lagi yang sudah melakukan transaparansi dalam semua kegiatannya,” ungkap Sugihadi di Hotel Manhattan Jakarta, Jumat (4/5).
Meskipun begitu, kata Sugihadi, dalam prosesnya tetap ada tantangannya yang sedang dihadapi untuk menuju lebih baik. “Kadang-kadang ada saja yang harus dihadapi. Kita sudah berusaha untuk melakukan transparansi tetapi dari pihak lain belum bisa menerima dan belum mengerti apa yang dimaksud transparansi dari kegiatan kami,” jelasnya.
Sugihadi mengeluhkan saat ini pihaknya sebagai pengusaha masih ada juga yang dianggap sebagai pengusaha yang belum transparan. Padahal Gakeslab dan anggotanya mengajak kepada stakeholder yang lain untuk ikut mendorong dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pengusaha alkes untuk mengutamakan mutu, keamanan, dan kemanfaaatan produk bagi keselamatan pasien.
“Kita tetap memberikan pelayanan sampai ke mutu, keamanan, manfaat alat yang kita jual sehingga pelaksanaan-pelaksanaan terhadap pelayanan yang ada di rumah sakit atau puskesmas bisa mencapai pasien safety,” kata Sugihadi.
Lebih lanjut, Sugihadi menuturkan para anggotanya sudah berusaha mengikuti semua peraturan-peraturan yang berlaku dan harus diikuti sebagai pengusaha alkes. “Kita sudah mengikuti semua tentunya dengan penuh dan bahkan tantangan biaya yang harus kita hadapi. Kita sudah melaksanakan dengan baik, teliti, dan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Selain itu, Gakeslab akan tetap mendukung dari program utama yang ditegakan oleh rumah sakit dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. ”Kita akan menuju sebagai pendukung rumah sakit dalam bidang kesehatan,” katanya.
Sugihadi pun menuturkan anggotanya berupaya untuk beralih dari importir ke dalam negeri yakni dengan menjual kepada pemerintah melalui transparansi yang telah dilakukan. “Di sini kami sebagai pengusaha yang sudah transparan memberikan gambaran biaya-biaya masih juga belum bisa dianggap bahwa kita ini sebagai pengusaha yang baik,” tukasnya.
PHB
