BUMN Bentuk Holding Pangan, Bagaimana Target Kedepannya?

BUMN Bentuk Holding Pangan, Bagaimana Target Kedepannya
Image Source by tabloidsinartani.com

BUMN Bentuk Holding Pangan, Bagaimana Target Kedepannya?

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi membentuk holding BUMN klaster pangan.

Pembentukan holding ini diawali dengan bergabungnya enam perusahaan menjadi tiga perusahaan, yaitu PT Bhanda Ghara Reksa melebur ke PT Perdagangan Indonesia, PT Perikanan Nusantara bergabung PT Perikanan Indonesia, dan PT Pertani melebur ke PT Sang Hyang Seri. Penandatanganan Akta Penggabungan sendiri telah dilakukan pada Kamis (2/12).

Berdasarkan keterangan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Mansury (9/12), penggabungan BUMN pangan dan pembentukan holding ini ditargetkan untuk memperbesar peran masing-masing perusahaan dalam sektor masing-masing. 

“Kita harap lima tahun ke depan BUMN di klaster pangan dapat meningkatkan penjualan dari Rp13 triliun jadi Rp25 triliun,” jelas Pahala.

Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam rangka mencapai visi ketahanan pangan Indonesia 2045.

Setelah PT Pertani bergabung, PT Sang Hyang Seri akan berperan atas produksi beras, benih, jagung, dan produk hortikultura lainnya. Targetnya PT Sang Hyang Seri dapat meningkatkan pangsa pasar beras hingga sekitar 7% sampai 8% dalam 5 tahun mendatang. 

Sedangkan PT Perikanan Nusantara dan PT Perikanan Indonesia diharapkan untuk saling menguatkan sektor perikanan dengan bekerja sama dengan nelayan dan petambak untuk menyediakan ketersedian produk ikan.

Untuk PT Perikanan Indonesia, Menteri BUMN Erick Thohir telah mengangkat Sigit Muhartono sebagai Direktur Utama melalui Surat Keputusan Menteri Nomor SK-379/MBU/12/2021. 

Sebelumnya, penggabungan PT Perikanan Nusantara dan PT Perikanan Indonesia telah dituangkan melalui PP No. 99 Tahun 2021 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 15 September 2021 lalu.

Selanjutnya, PT Bhanda Ghara Reksa yang bergabung ke PT Perdagangan Indonesia diharapkan dapat menghasilkan kerja sama dalam sektor trading dan logistik secara retail, baik di pasar domestik maupun global melalui ekspor produk pangan.

Direktur Utama PT Perdagangan Indonesia Nina Sulistyowati menyatakan bahwa bergabungnya PT Bhanda Ghara Reksa akan semakin memperkuat transformasi perusahaan menjadi agregator agrifood dan logistic digital.

“Manfaat penggabungan terhadap rantai pasok end to end dari hulu ke hilir akan menjadi lebih efisien,” ujar Nina.

Nina juga menyebutkan bahwa pembentukan holding BUMN pangan ini adalah bentuk keseriusan pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan untuk menuju kedaulatan.

Adapun terhadap penggabungan PT Bhanda Ghara Reksa dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia ini sebelumnya telah ditetapkan melalui PP No. 97 Tahun 2021 yang berlaku sejak 15 September 2021.

Nantinya, ketiga perusahaan hasil penggabungan tersebut akan bergerak dibawah holding yang dikepalai oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI). 

Kementerian BUMN juga telah menetapkan Irjen. Pol. Budiono Sandi sebagai Komisaris melalui Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK390/MBU/12/2021 pada 6 Desember 2021.

 

PNW

Dipromosikan