Gelontorkan 14,2M, Bungasari Dukung Penggunaan Energi Terbarukan Untuk Pendingin Ruangan

Gelontorkan 14,2M, Bungasari Dukung Penggunaan Energi Terbarukan Untuk Pendingin Ruangan

Gelontorkan 14,2M, Bungasari Dukung Penggunaan Energi Terbarukan Untuk Pendingin Ruangan

Proyek pemanfaatan limbah gas buang ini yang pertama kali diterapkan pada industri tepung di Indonesia. Diproyeksikan akan meningkatkan penghematan perusahaan sebesar Rp3,15 miliar selama 1 tahun.

PT Bungasari Flour Mills Indonesia (Bungasari) baru-baru ini mengeluarkan dana senilai Rp14,12 miliar untuk investasi pemanfaatan limbah gas buang atau waste heat recovery power generation sebagai sistem pendingin ramah lingkungan.

Proyek perdana pemanfaatan limbah gas buang tersebut dilakukan Bungasari melalui kolaborasi dengan PT Benua Green Energi. Tujuan dari proyek ini adalah mengurangi konsumsi listrik melalui peningkatan efisiensi energi.

Berdasarkan keterangan resmi Presiden Direktur Bungasari Budianto Wijaya (29/01/2022), pemanfaatan limbah gas buang ini adalah wujud dari komitmen Bungasari terhadap perlindungan lingkungan. 

“Bungasari memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong terbentuknya industri ramah lingkungan di semua kantor dan pabrik. Kami juga berkepentingan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan sosial yang berkaitan dengan kegiatan usaha serta di lingkungan sekitar Bungasari,” ujarnya.

Sebelumnya, Bungasari juga telah berpartisipasi dalam pembangunan PLTS atap di pabrik Medan pada tahun 2021. Adapun untuk pemanfaatan limbah gas buang ini akan diterapkan di salah satu pabrik Bungasari di Cilegon, Banten.

Tidak hanya itu, pemanfaatan gas buang juga ditargetkan akan meningkatkan nilai penghematan sebesar Rp3,15 miliar selama 1 tahun.

“Untuk skala jangka panjang hingga 20 tahun mendatang, perkiraan keuntungan penghematan sebesar Rp62,67 miliar,” ujar Budianto.

Proyek multi energy chiller sendiri diperkirakan akan memakan waktu sekitar setengah tahun setelah penandatanganan kontrak kerja dengan PT Benua Green Energy.

Lebih lanjut, Chief Executive Officer PT Benua Green Energy Rave Desai menjelaskan bahwa prinsip kerja dari mesin pendingin tersebut adalah menggunakan gas buang dari gas engine yang biasanya terbuang percuma. Pemanfaatan gas engine untuk pembuatan pendingin dilakukan dengan menggunakan sistem absorption chiller.

Hasil pendingin tersebut diklaim dapat menjadi sistem pendingin ruangan pengganti AC konvensional. Bedanya, sistem ini tidak menggunakan freon sebagai senyawa pendingin udara yang berpotensi merusak lapisan ozon. Dengan demikian, pendingin dapat lebih efisien dalam menghasilkan ruang kerja ramah lingkungan.

Selain itu, dengan menyerap energi listrik exhaust gas flow rate sekitar 18.273 per jam dari pemanfaatan gas buang dapat melakukan pengurangan emisi CO2 sebanyak 570 ton per tahun.

 

PNW

Dipromosikan