Bareskrim Terima Laporan 137 Korban Fahrenheit, Total Kerugian Rp 37 Miliar
“Cara kedua adalah para tersangka mengiming-imingi para korban dengan slogan robot trading Fahrenheit, yaitu D4 atau “Duduk, diam, dapat duit”.
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menerima laporan dari 137 korban robot trading platform Fahrenheit pada Rabu (6/4). Korban-korban tersebut melaporkan petinggi aplikasi Fahrenheit, yaitu Hendry Susanto dan Michael Howard.
Kuasa hukum para korban, Anita Natalia Manafe, mengatakan bahwa setelah dilakukan penghitungan keseluruhan kerugian yang dialami oleh korban mencapai Rp 37 miliar.
“Kita sudah buat total kerugiannya berapa total rupiahnya, seperti yang sudah disampaikan oleh teman saya totalnya Rp 37 miliar,” kata Anita.
Laporan tersebut diterima oleh Bareskrim dan akan ditindaklanjuti.
“Pada hari ini, tepat pada tanggal 6 April 2022, akhirnya kami bisa diterima dengan nomor V/223/IV/RES.1.11/2022/DIttipideksus,” kata Anita.
Dalam kasus ini, Hendry Susanto sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, Anita masih meyakini bahwa terdapat pihak-pihak lain yang terlibat dan perlu ditangkap. Dalam laporan yang diajukan, Anita membawa barang-barang bukti untuk mendukung laporan tersebut, seperti KTP, nomor ID, rekap kerugian korban dalam dokumen excel, serta sejumlah bukti lainnya.
“Untuk barang bukti yang hari ini dibawa sudah kami lampirkan withdrawal dan lain sebagainya. Termasuk lampiran administrasi, seperti KTP, nomor ID, dan lain sebagainya,” kata Anita
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis, mengatakan bahwa modus para tersangka adalah dengan membujuk dan membuai para korban. Pertama-tama tersangka akan mengatakan bahwa robot trading dapat memantau dan mengamankan uang yang diinvestasikan oleh para member. Cara kedua adalah para tersangka mengiming-imingi para korban dengan slogan robot trading Fahrenheit, yaitu D4 atau “Duduk, diam, dapat duit”.
“Jadi nanti robot ini bisa mengamankan uang masyarakat ini, tidak akan loss, tidak akan kalah, tidak akan hilang, jadi akan untung terus,” kata Auliansyah.
Para korban dijanjikan keuntungan sebesar 50 hingga 80 persen. Besaran nominal keuntungan ini bervariasi tergantung dari berapa dana yang diinvestasikan oleh korban.
Para tersangka juga mewajibkan para korbannya untuk membeli robot tersebut seharga 10 persen dari total nilai investasi. Robot ini yang disebut-sebut para tersangka dapat menghindarkan korban dari kerugian besar.
FDW
