Bunga Menabung di Bank kini 0%, Ada Apa?

LPS Turunkan Tingkat Bunga Penjaminan, Bank Digital Malah Tawarkan Bunga Tabungan Tinggi

Bunga Menabung di Bank kini 0%, Ada Apa?

“Setelah harga BBM naik hingga Rp14.500,00 per liter, IHSG diperkirakan akan meningkat hingga tahun 2023.”

Pada Senin, 5 September 2022, ternyata bunga tabungan di bank sudah mencapai angka 0% yang berarti kita tidak akan mendapatkan keuntungan sama sekali. Hal ini diperoleh dari beberapa laman resmi beberapa bank.

Dalam kacamata hukum, penurunan suku bunga tersebut belum memiliki ketentuan yang rigid di dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia dan penentuannya masih berdasar atas mekanisme internal masing-masing bank. Dengan demikian, alasan penurunan suku bunga bank lokal di Indonesia pun diakibatkan karena adanya alasan internal tersendiri yang sampai saat ini belum ditemukan alasannya.

Meskipun tidak semua bank menerapkan bunga 0%, namun beberapa bank berikut telah mulai untuk memberikan bunga sebesar 0% kepada nasabahnya. Yang pertama, ada Bank Mandiri yang memberikan suku bunga 0% untuk tabungan mulai dari 0 hingga Rp1 juta, kemudian tabungan Rp1 juta sampai kurang dari Rp50 juta juga berlaku bunga 0%.

Selanjutnya, terdapat Bank Negara Indonesia (BNI) yang memberikan bunga 0% terhadap tabungan yang kurang dari Rp1 juta. Lalu simpanan di atas Rp1 juta hingga Rp50 juta suku bunganya 0,10%. Simpanan di atas Rp50 juta hingga Rp500 juta suku bunganya 0,20%.

Kemudian, contoh lainnya ada Bank Oversea-Chinese Banking Corporation (OSBC) NISP yang memberlakukan bunga 0% terhadap simpanan yang kurang dari Rp1 juta dan adanya bunga 0,10% bagi simpanan yang berjumlah sekitar Rp1 juta sampai dengan kurang dari Rp30 juta, bunganya 0,10%. Selain ketiga bank tersebut, masih ada bank-bank lainnya yang menerapkan bunga 0%, seperti Panin Bank dan Commerce International Merchant Bankers (CIMB) Niaga,

Berbeda dengan bank lokal yang lain, Anthony Budiawan selaku Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) mengatakan bahwa jika Bank Indonesia (BI) sudah memberikan suku bunga sebesar 0% maka hal tersebut diakibatkan adanya dana yang mengendap di sejumlah lembaga keuangan dan bertujuan untuk menyalurkan dana tersebut ke sektor yang lebih produktif. Namun, Anthony mengatakan bahwa hal tersebut dinilai tidak membuat ekonomi menjadi meningkat karena Bank Indonesia (BI) perlu melakukan quantitative easing.

Terkait dengan penentuan suku bunga bank ini ditentukan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter.

 

FMJ

Dipromosikan