Crazy Rich Surabaya Mau Tender Offer, Pahami Saham-Saham yang Dikecualikan dalam Tender Offer!
“Secara hukum, pasca dilakukannya akuisisi, pengendali baru diwajibkan untuk melakukan tender offer, namun terdapat beberapa pihak yang dikecualikan.”
Dilansir dari cnbcindonesia.com (22/112022) Hermanto Tanoko selaku Pemilik Grup Tancorp yang mana merupakan orang terkaya nomor 9 di Indonesia versi Forbes Billionaire Indeks telah resmi mengakuisisi 50,22% saham emiten PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) melalui PT Tancorp Bangun Indonesia (TBI).
Dalam hal ini, TBI menggelontorkan dana senilai Rp 151,59 miliar yang mana aksi korporasi ini menjadikan TBI menjadi pengendali perseroan yang merupakan produsen keramik merek Kaisar.
Mengacu pada data keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), CAKK akan memulai untuk melakukan tender offer pada tanggal 22 November 2022 hingga 21 Desember 2022.
TBI sebagai pengendali perusahaan akan melakukan tender offer sebanyak-banyaknya 300.000.219 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah itu setara dengan 24,93% dari modal ditempatkan dan disetor penuh CAKK.
Lebih lanjut, jumlah saham yang dibeli Tancorp sebanyak 662 juta lembar di harga Rp 299 per saham yang mana nilai itu setara 55,02% persen dari modal ditempatkan dan disetor CAKK.
Merespon aksi korporasi tersebut, Belinda Natalia selaku Direktur Tancorp Bangun Indonesia menyatakan bahwa akuisisi ini merupakan strategi untuk memperkuat dan pengembangan portofolio investasi di sektor industri bahan bangunan.
Beliau menimbang bahwa CAKK adalah perusahaan yang bergerak di sektor industri bahan bangunan berbahan keramik yang memiliki potensi untuk terus berkembang kedepannya.
“Dengan pengambilalihan tersebut, Tancorp Bangun Indonesia juga akan memberikan nilai tambahan kepada CAKK melalui rencana pengembangan usaha CAKK,” pungkas Belinda.
Lantas, dalam pelaksanaan tender offer, saham apa sajakah yang dikecualikan secara hukum?
Tender Offer dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka (POJK No. 9/2018) diistilahkan sebagai sebagai “Penawaran Tender Wajib” yang memiliki definisi “penawaran untuk membeli sisa saham Perusahaan Terbuka yang wajib dilakukan oleh Pengendali baru”, sebagaimana bunyi Pasal 1 Angka 1 POJK No. 9/2018.
Lebih lanjut, yang dimaksud dengan Pengambilalihan Perusahaan Terbuka adalah “tindakan baik langsung maupun tidak langsung, yang mengakibatkan perubahan Pengendali”, sebagaimana termaktub dalam Pasal 1 Angka 5 POJK No. 9/2018.
Pengendali Perusahaan Terbuka atau Pengendali menurut bunyi Pasal 1 Angka 5 POJK No. 9/2018 adalah “Pihak yang baik langsung maupun tidak langsung memiliki saham Perusahaan Terbuka lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh saham dengan hak suara yang telah disetor penuh; atau mempunyai kemampuan untuk menentukan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan cara apapun pengelolaan dan/atau kebijakan Perusahaan Terbuka”.
Pihak-Pihak yang Dikecualikan Dalam Penawaran Tender Wajib
Menurut Pasal 7 Ayat (1) huruf (b) POJK No. 9/2018, setelah terjadinya pengambilalihan/akuisisi, pengendali baru wajib melakukan “Penawaran Tender Wajib”.
Namun demikian, sebagaimana termaktub dalam Pasal 7 Ayat (1) huruf (b) terdapat saham-saham yang dikecualikan untuk dilaksanakannya tender offer yaitu:
- Saham yang dimiliki pemegang saham yang telah melakukan transaksi Pengambilalihan dengan Pengendali baru;
- Saham yang dimiliki Pihak lain yang telah mendapatkan penawaran dengan syarat dan kondisi yang sama dari Pengendali baru;
- Saham yang dimiliki Pihak lain yang pada saat bersamaan juga melakukan Penawaran Tender Wajib atau penawaran tender sukarela atas saham Perusahaan Terbuka yang sama;
- Saham yang dimiliki Pemegang Saham Utama; dan
- Saham yang dimiliki oleh Pengendali lain Perusahaan Terbuka tersebut.
RAR
