DPR Bentuk Panitia Kerja Untuk Awasi Investasi Telkomsel Terhadap GOTO

DPR Bentuk Panitia Kerja Untuk Awasi Investasi Telkomsel Terhadap GOTO
Image Source by jpnn.com

DPR Bentuk Panitia Kerja Untuk Awasi Investasi Telkomsel Terhadap GOTO

“Pembentukan Panja dilakukan untuk mendalami investasi PT Telkomsel terhadap GOTO.”

Komisi VI DPR sepakat membentuk Panitia Kerja (Panja) investasi BUMN terhadap perusahaan digital. Salah satu tujuannya adalah untuk mendalami permasalahan investasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), melalui anak perusahaannya Telkomsel, terhadap PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Berdasarkan dokumen yang diterima oleh Tempo, salah satu pertimbangan dibentuknya panitia kerja ini karena banyak pihak mempertanyakan kejanggalan investasi Telkomsel. 

Tugas Panja adalah menggali seluruh data, fakta, dan informasi dari berbagai pihak terkait dengan pelaksanaan ketentuan perundang-undangan oleh BUMN dalam polemik saham GOTO.

Pasalnya, aksi korporasi Telkomsel yang membeli saham GOTO tengah menuai sorotan publik. Hal ini bermula setelah perusahaan induknya, PT Telkom, melaporkan kerugian yang belum terealisasi sebesar Rp 881 miliar.

Peran Telkomsel sebagai pemodal GoTo dalam IPO dianggap riskan konflik kepentingan, karena Komisaris Utama GOTO, Garibaldi Thohir yang merupakan saudara kandung dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Kejanggalan IPO GoTo juga bisa terlihat dari adanya aktivitas pergerakan saham yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA). Sejak IPO April lalu, saham dibuka di harga Rp 338 per lembar. Namun hanya 18 hari perdagangan, saham GoTo turun hingga 50 persen.

Selain itu, sejumlah pihak menilai keputusan Telkomsel untuk berinvestasi di GOTO telah membuahkan potensi kerugian yang cukup besar.  Penilaian ini diungkapkan berdasarkan harga saham GOTO yang sempat merosot ke level di bawah Rp 300, dari harga pencatatan perdana saham Rp 338 pada April lalu.

“Persoalan anjloknya harga saham ini kemudian memicu dugaan kerugian negara yang diakibatkan investasi Telkomsel di perusahan merger GOTO” demikian bunyi dokumen usulan Panitia Kerja yang telah diteken puluhan anggota DPR tersebut.

Investigasi Panja telah dimulai sejak hari ini, Selasa (14/06/2022), dengan memanggil direktur utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan direktur utama Telkomsel untuk membahas pembelian saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Dianggap Dapat Mengganggu Iklim Investasi  

Sementara itu, Pengamat ekonomi politik CORE Indonesia, Piter Abdullah menilai investasi antara Telkomsel dan GOTO sudah tepat. Pasalnya, investasi tersebut telah memenuhi semua ketentuan dan menerima restu investasi dari Singtel, pemilik 35 persen saham Telkomsel.

Ditambah lagi, investasi ini telah memenuhi semua prinsip tata kelola perusahaan (good corporate governance). Unsur-unsur transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, kewajaran, dan kesetaraan ada semua dalam proses investasi Telkomsel di GOTO.

Selain itu, Piter juga menyayangkan adanya pembentukan Panja investasi BUMN terhadap perusahaan digital. Ia menilai hal tersebut dapat mengganggu iklim investasi di dalam negeri.

“Saya pribadi menyayangkan move politik seperti ini bisa mengganggu iklim investasi kita terutama di sektor digital yang sebenarnya sangat potensial,” ungkapnya.

Piter melihat, tidak ada alasan untuk mempermasalahkan investasi Telkomsel ke GoTo. Menurutnya, pembentukan panja ataupun panitia khusus investasi ini murni hanya politis, bukan dalam upaya membongkar praktik busuk di BUMN. 

“Ini terlalu terang benderang ada tokoh politik yang sedang ditarget karena punya peluang untuk maju di pilpres nanti di tahun 2024,” imbuh Piter.

 

MH

Dipromosikan