Hero Menjual IKEA Sentul, Apakah Strategi Meningkatkan Nilai Buku Ekuitas?

Hero Menjual IKEA Sentul, Apakah Strategi Meningkatkan Nilai Buku Ekuitas

Hero Menjual IKEA Sentul, Apakah Strategi Meningkatkan Nilai Buku Ekuitas?

Jual beli aset kepada afiliasi merupakan jalan keluar bagi permasalahan menurunnya neraca keuangan HERO.

Pada Agustus 2021, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) telah menjual salah satu portofolio aset properti toko perdagangan IKEA, yaitu IKEA Sentul City, kepada perusahaan afiliasinya, PT Archipelago Property Development (APD) sebesar Rp280 miliar melalui penandatanganan Akta Jual Beli pada tanggal 27 Agustus 2021 lalu.

Dalam keterangannya, manajemen HERO menyebutkan bahwa aset gedung IKEA Sentul City kini tengah disewakan kepada anak perusahaannya, yakni PT Rumah Mebel Nusantara (RUMAH). Setelah transaksi jual beli selesai, APD akan menyewakan kembali aset tersebut kepada RUMAH.

APD sendiri merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan HERO. Perusahaan yang didirikan tahun 2016 ini sahamnya dipegang oleh Mulgrave Corporation B.V. (25%) dan The Dairy Farm Company Ltd. (75%), yang mana juga merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali HERO. Selain itu dua anggota direksi HERO juga merangkap sebagai direktur dan komisaris pada APD.

Hal ini menyebabkan jual beli yang dilakukan oleh HERO dan APD merupakan jual beli yang terafiliasi. Apabila digambarkan, dilansir dari detikfinance, selama ini HERO menyewakan asetnya tanah dan bangunan IKEA Sentul City kepada anaknya (RUMAH). Nah setelah aset itu dibeli oleh saudara kandungnya yakni APD, aset itu kemudian disewakan kembali oleh APD ke ponakannya (RUMAH). Sehingga, pengoperasian IKEA Sentul City masih dapat berjalan seperti biasanya, karena hanya terjadi peralihan aset saja sedangkan penyewanya masih sama yakni RUMAH.

Manajemen HERO menjelaskan latar belakang perusahaan menjual IKEA Sentul City, salah satunya karena perusahaan tengah menghadapi masa sulit akibat pandemi COVID-19. Melemahnya kinerja perekonomian pun menjadi faktor. Hal ini terbukti dari buruknya kinerja keuangan sepanjang tahun lalu, dan belum kunjung membaik pada semester pertama tahun ini. Dilansir dari CNBC, Posisi neraca keuangan HERO juga telah menurun secara signifikan selama 12 bulan terakhir dengan membukukan posisi kas bersih sebesar Rp168 miliar pada tanggal 31 Desember 2020 dan selanjutnya melaporkan posisi utang bersih sebesar Rp463 miliar pada 31 Desember 2020.

Pada Mei 2021 HERO mengumumkan bahwa mereka akan mengubah pendekatan perdagangannya dengan meningkatkan investasinya di merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket dan beralih dari merek Giant dan resmi menutup gerai perdagangan tersebut.

Manfaat Penjualan IKEA Sentul City

Pendapatan dari transaksi ini akan digunakan untuk mengurangi fasilitas pinjaman dan mendukung kebutuhan modal kerja dan operasional Perseroan. Direksi HERO percaya bahwa transaksi ini akan memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan Perseroan yang diciptakan oleh pembayaran utang serta memberikan Perseroan fleksibilitas keuangan untuk mendukung inisiatif pertumbuhan di masa depan. Selain itu keuntungan dari penjualan aset akan mendukung profitabilitas HERO pada tahun 2021.

Manajemen HERO juga berharap dapat membukukan pendapatan dari penjualan aset IKEA Sentul City yang akan meningkatkan nilai buku ekuitas di neraca perseroan.

Tidak Hanya HERO

Dilansir dari CNBC, kesulitan likuiditas yang di alami oleh sebagian besar emiten pada tahun 2020 ini akibat dari pandemi virus corona membuat perseroan haru memutar otaknya. Sebagian memilih untuk kembali menghimpun dana di pasar modal baik dengan right issue ataupun private placement. Akan tetapi sebagian emiten lain memilih pendekatan yang berbeda daripada menghimpun dana via pasar modal. Emiten-emiten ini memilih untuk melakukan divestasi atau bahkan menjual langsung aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Dari Riset yang dilakukan oleh CNBC, diketahui bahwa sebagian besar emiten-emiten yang melakukan divestasi ataupun penjualan aset harganya berhasil naik sejak aksi korporasi tersebut dilakukan, bahkan kenaikan berberapa emiten lebih tinggi daripada Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) sejak anjlok ke level terendahnya 3.937 yang ‘hanya’ mampunaik 34,8% sehingga berberapa emiten ini dapat dikatakan outperform terhadap IHSG.

Harga saham perusahaan yang berhasil melesat paling tinggi setelah dilaksanakannya penjualan aset adalah PT Natura City Developments Tbk (CITY) yang harga sahamnya berhasil melesat 108%. Anak usaha Sentul City ini sendiri pada Februari silam melakukan penjualan 59 bidang tanah seluas 131.863 meter persegi yang terletak di Tangerang Selatan kepada PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 98,89 miliar.

 

MAL

Dipromosikan