Pemerintah Berencana Wajibkan Eksportir Simpan ‘Devisa Hasil Ekspor’, Apa Itu?

Pemerintah Berencana Wajibkan Eksportir Simpan 'Devisa Hasil Ekspor', Apa Itu?
Image source: Asia Commerce

Pemerintah Berencana Wajibkan Eksportir Simpan ‘Devisa Hasil Ekspor’, Apa Itu?

“Kebijakan ini akan membuat eksportir ‘menahan dolar-nya’ di perbankan dalam negeri selama holding period.”

Baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Pemerintah akan menetapkan ketentuan holding period selama 3 (tiga) bulan terhadap devisa hasil ekspor (DHE) ekspor bagi para eksportir. Dilansir CNBC Indonesia, hal ini dilakukan atas respon perekonomian global yang dinilai sedang menghadapi stagflasi, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi rendah.

“Bahaya bagi kita itu capital flight. Untuk mencegah capital flight kita harus punya dana yang cukup terutama membiayai ekspor dan impor,” kata Airlangga dilansir CNBC Indonesia, Kamis (26/1/2023).

Dilansir Accurate.di, capital flight adalah suatu peristiwa dimana terjadi eksodus aset secara besar-besaran dari suatu negara. DHE yang dimaksud oleh Airlangga sendiri adalah aset dan kewajiban finansial yang digunakan dalam transaksi internasional.

Dengan kata lain, kebijakan ini akan membuat eksportir ‘menahan dolar-nya’ di perbankan dalam negeri selama holding period tersebut. 

“Kebutuhan ekspor dan impor kan riil saat kebutuhan ekspor impor itu disediakan dengan DHE masuk maka kita akan siapkan ekosistem devisa atau ekosistem dolar di dalam negeri sehingga pengusaha kita tidak melulu bergantung pada perbankan di Singapura,” lanjut Airlangga.

Adapun untuk saat ini, Airlangga menuturkan bahwa Pemerintah tengah menggodok peraturan yang memuat mekanisme serta insentif yang akan menjadi payung hukum kebijakan ini. Akan tetapi, dirinya menjelaskan bahwa hal ini akan dimuat pada Revisi Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam (PP No. 1/2019).

“DHE kita akan siapkan PP-nya dan usulan yang sedang dibahas tiga bulan. Insentif itu sedang kita bahas apakah itu terkait dengan bunga, pendapatan bungan baik itu rupiah ataupun dolar terhadap DHE yang ada di Indonesia dan kita perlu buat agar ini bersaing dengan Singapura sehingga tidak terbang lagi ke Singapura,” jelas Airlangga.

AA

Dipromosikan