Pengusaha : Kontainer Sebenarnya Sudah Tidak Langka, Namun Harga Tetap Akan Naik 450% Tahun Depan. Kenapa?

Pengusaha Kontainer Sebenarnya Sudah Tidak Langka, Namun Harga Tetap Akan Naik 450% Tahun Depan. Kenapa

Pengusaha : Kontainer Sebenarnya Sudah Tidak Langka, Namun Harga Tetap Akan Naik 450% Tahun Depan. Kenapa?

“Upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk menekan harga adalah dengan pemberian insentif.”

Kelangkaan kontainer diprediksi akan terjadi sampai tahun 2022. Direktur Utama PT Samudra Indonesia Tbk, Bani Maulana mengatakan jika dihitung berdasarkan harga kontainer 2020, maka harga kontainer saat ini berkisar naik sekitar 300%. Beliau melanjutkan bahwa bahwa kenaikan biaya kontainer sampai tahun 2022 bisa tetap naik 450% dari harga normal.

Walaupun begitu, kelangkaan kontainer sebenarnya sudah terselesaikan. Bani Maulana mengatakan bahwa pemerintah sering melakukan diskusi dengan para pelaku usaha khususnya terkait sektor pelayaran dan ekspor-impor untuk menyelesaikan solusi ini.

Menurutnya, pihaknya telah memenuhi kelangkaan kontainer yang diminta pemerintah. PT Samudra Indonesia Tbk telah mendatangkan peti kemas di Indonesia. Oleh karenanya, sampai dengan tahap di pelabuhan sudah tidak terjadi hambatan lagi. Permasalahan yang terjadi justru terletak pada harga carter kapal yang tinggi.

“Kami diminta sudah diminta untuk menyediakan kontainer oleh pemerintah, dan ini sudah tersedia di Indonesia. Namun yang tidak dipaksa adalah trade-nya. Tidak mungkin kita beroperasi rugi, dengan trade rendah. Sekarang carter kapal Internasional cost-nya tinggi karena ada demand yang tinggi. Karena misal kalau costnya tinggi, kapal tersebut cenderung memilih rute lain yang dapat membayar cost tinggi. Jadi ini benar-benar market mechanism. Tapi kalau pengadaan fisik kontainernya, ini sudah dilakukan. Kapasitas Pelabuhan juga tersedia, dan kelancaran sudah tercapai. Tidak ada yang beroperasi di atas kapasitas.”Ujar Bani Maulana.

Bani Maulana melanjutkan, harga ekspor saat ini bisa saja ditekan apabila terjadi penurunan demand di Amerika dan Eropa. Namun, sepertinya hal ini hampir tidak mungkin terjadi sampai tahun 2022.

Dirut Samudra Indonesia ini menyarankan, salah satu solusi untuk menekan harga kontainer adalah melalui pemberian insentif oleh pemerintah kepala pelaku usaha di bidang logistik dan perkapalan. Insentif yang ia maksudkan adalah untuk membantu pelaku usaha untuk menekan biaya carter kapal yang sangat tinggi.

“Selalu ada cara untuk diusahakan, dari sisi pemerintah bisa memberi insentif agar dapat membantu mendatangkan kapal yang harganya saat ini sangat tinggi, sehingga sangat mahal untuk disediakan di Indonesia. Namun tetap saja, semua hal ini akan tergantung dari market mechanism yaitu supply dan demand. Tapi kalau pemerintah memiliki anggaran terhadap sektor ini bisa saja membantu biaya pengapalan dan biaya ekspor.” Lanjutnya.

Sejak 2020

Krisis kontainer sudah dimulai sejak tahun 2020. Saat ini, kondisinya terus diperparah akibat segala kompleksitasnya. Secara sederhana, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, terdapat 3 hal yang menyebabkan kelangkaan kontainer, yang menyulitkan pelaku usaha dalam melakukan kegiatan ekspor.

“(Pertama), memang masa pandemi ini banyak negara-negara yang melakukan lockdown sehingga kontainer ini agak susah masuk barang-barang, kecuali barang-barang yang erat dengan kebutuhan kesehatan dan pangan. (Kedua) telah bangkitnya China dari pandemi, mereka mendistribusikan produk-produknya ke luar, sehingga mereka lebih mengutamakan logistik dan distribusi produk mereka. Kalau kontainer tidak balik, misalnya dari China ke Indonesia balik lagi ke China, tapi disuruh belok ke Australia dikit mereka tidak mau. Ketiga, pemain kontainer ini adalah pemain internasional sehingga kita tidak mudah untuk mengatur mereka, kita tergantung daripada mereka, itu yang jadi masalah,” Ucap Gati.

Selain itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kelangkaan kontainer yang terjadi di tingkat internasional terjadi karena mogok yang dilakukan di Eropa dan Amerika serikat hingga terganggunya rantai pasok karena pandemi. Sehingga banyak kapal pengangkutan dan kontainer yang tertahan di dua daerah itu.

Selanjutnya, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi, juga mengatakan naiknya harga dalam negeri juga disebabkan karena ada kapal besar milik Indonesia dengan kapasitas 2.000-3.000 disewakan ke perusahaan pelayaran internasional karena ruang kapal internasional menipis.

AN

Dipromosikan