Shell Meluluh, Hak Partisipasi Blok Mansela di Bawah US$1 Miliar

Divestasi Blok Masela, Shell Patok Harga Rp21 Triliun 
Image Source: ekonomi.bisnis.com

Shell Meluluh, Hak Partisipasi Blok Mansela di Bawah US$1 Miliar

“Shell Upstream Overseas Ltd (Shell) perlahan mulai melunak dalam negosiasi pelepasan hak partisipasi atau participating interest (PI) Blok Masela kepada Pertamina.”

Negosiasi proses divestasi saham Shell di Blok Masela berjalan cukup alot. Sebelumnya Shell disebut mematok harga yang terbilang tinggi dalam pelepasan hak partisipasi Blok Masela, hal ini membuat Konsorsium Pertamina ragu untuk mengakuisisi saham Shell pada Blok Masela. 

Mengutip dari ekonomi.bisnis.com (12/6/2023), terkait perkembangan terbaru, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa, Shell belakangan mulai luluh untuk memberikan harga penawaran kepada Pertamina dengan harga di bawah US$1 miliar atau sekitar Rp14,8 triliun (asumsi kurs Rp14.853 per US$). 

Namun, Arifin belum memberikan keterangan lebih pasti mengenai harga pelepasan hak partisipasi tersebut. 

“35 persen dan angkanya tidak segitu (US$1 miliar). Jauh di bawah,” ujar Arifin Tasrif di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (9/6/2023). 

Baca Juga Divestasi Blok Masela, Shell Patok Harga Rp21 Triliun    

Hak Partisipasi Blok Masela oleh Pertamina

Untuk mengakuisisi hak partisipasi Shell sebesar 35 persen di Masela, Pertamina disebut perlu untuk menyiapkan anggaran paling sedikit sebesar US$1,4 miliar atau setara dengan Rp21 triliun.  

Sebelumnya, berdasarkan data SKK Migas, Shell telah mengucurkan US$875 juta untuk mengakuisisi hak partisipasi 35 persen dan mengucurkan investasi senilai US$700 juta sehingga total dana yang telah dikeluarkan Shell untuk mengembangkan lapangan tersebut mencapai US$1,4 miliar. 

Di samping itu, Pertamina juga masih harus menyiapkan anggaran senilai US$6,3 miliar untuk modal kerja di Blok Masela dalam 5 tahun ke depan. 

Melansir dari ekonomi.republika.co.id (9/6/2023), Menurut Arifin, setelah mencapai kata sepakat dan diresmikan, langkah selanjutnya adalah revisi Plan of Development (PoD) atau rencana pengembangan. Ada beberapa poin revisi yang akan dimasukkan dalam PoD baru nanti. Salah satunya adalah penerapan carbon capture utilization and storage (CCUS).                

Dalam PoD baru, Arifin meyakinkan tidak akan ada perubahan skema pengembangan yakni pembangunan pengolahan gas di darat. 

Meskipun dipastikan bakal menambah biaya, penerapan CCUS di Blok Masela diminta untuk tidak membuat harga gas nantinya menjadi membengkak. Apalagi, nantinya gas tersebut, bakal diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. 

“Bisa aja ada cost (CCUS) tapi kan minta cost-nya jangan sampai membebankan harga gas terutama untuk dalam negeri,” ujar Arifin.     

Tanggapan Pertamina

Mengutip dari ekonomi.bisnis.com (12/6/2023), Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, perseroan memiliki kepentingan untuk segera mengambil alih saham Shell di Blok Masela sebagai upaya untuk meningkatkan nilai kapitalisasi atau market cap Pertamina. 

“Yang harus segera kita finalkan itu Blok Masela, giant block ini bisa segera dengan masuknya Pertamina, komitmen kami sesegera mungkin bisa mengembangkannya agar gas di dalam perut bumi ini bisa dimonetisasi,” ujar Nicke

Namun, Nicke belum bisa mengungkapkan lebih lanjut terkait progres pengambilalihan saham Shell karena teriakan non disclosure agreement (NDA). 

“Masela kami kan menandatangani NDA. Itu tidak boleh kami bocorkan, ini kejutan. Jadi tunggu tanggal mainnya,” ujarnya. 

AP

Dipromosikan