Silicon Valley Drop, Bagaimana Nasib Para Investor?
“Silicon Valley sebagai area yang mencetak banyak perusahaan teknologi besar kini diketahui sahamnya sedang mengalami penurunan.”
Pada Jumat, 12 Agustus 2022, salah satu investor veteran dari Silicon Valley, Eugene Zhang mengatakan perihal masa kelam dari suatu startup. Termasuk meminta agar seluruh perusahaan rintisan menerima keadaan apabila suatu ketika valuasinya akan terpangkas.
Zhang yang merupakan investor dari Zoom juga mengatakan bahwa aliran dana yang masuk ke perusahaan seed-stage sudah sampai ke level yang dapat dikatakan tidak masuk akal. Hal itu terjadi sebelum gejolak yang melanda dari raksasa teknologi dan sampai dengan ke startup kecil.
Zhang juga mengatakan bahwa pasar yang sebelumnya memanas kini menjadi dingin dan investor keluar pada pertengahan putaran pendanaan, meninggalkan para pendiri. Pada saat itu pula semua akan bergeser, maka industri telah menetapkan perhitungan yang baru.
Selain itu itu, Nichole Wischoff yang merupakan eksekutif startup yang menjadi investor VC juga mengatakan hal yang sama, yaitu adanya pemotongan nilai dari saham yang saat ini telah menjadi standar di seluruh industri.
Menurut Nichole Wischoff, apa yang saat ini normal tidak dapat merujuk pada kondisi 2–3 tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari adanya penurunan nilai saham beberapa tahun terakhir sebesar 35%—50%. Wischoff menambahkan bahwa penurunan nilai tersebut saat ini telah menjadi hal yang normal. Dengan demikian, para investor dapat memilih langkahnya sendiri entah mengambil saham tersebut atau meninggalkannya.
Selain posisi valuasi yang terpotong, bagi para pendiri startup juga harus menerima keadaan pada saat putaran pendanaan menetapkan persyaratan yang lebih berat. Hal tersebut berupaya agar investor baru membuat banyak perlindungan atau agresif melemahkan pemegang saham yang ada.
Namun disisi lain, Spencer Greene yang merupakan rekan Zhang di perusahaan ventura TSVC mengatakan bahwa peluang lebih baik di masa depan dengan taruhan yang akan dibuat hari ini.
“Berinvestasi pada seed-stage pada 2022 sebenarnya fantastis, karena valuasi terkoreksi dan persaingan berkurang,” kata Greene dilansir dari laman CNBC Indonesia.
FMJ
