Waspada Tech Winter, Akankah Berafiliasi dengan Investor Lokal Lebih Menguntungkan Dibanding Investor Asing?

Waspada Tech Winter, Akankah Berafiliasi dengan Investor Lokal Lebih Menguntungkan Dibanding Investor Asing
Image Source by gajigesa.com

Waspada Tech Winter, Akankah Berafiliasi dengan Investor Lokal Lebih Menguntungkan Dibanding Investor Asing?

“Marak terjadi tech winter, beberapa startup lakukan PHK untuk efisiensi dan pemotongan biaya operasional.”

Fenomena tech winter baru-baru ini ramai diperbincangkan. Istilah Tech winter atau yang berarti masa musim dingin bagi industri teknologi dapat dimaknakan sebagai adanya kondisi buruk bagi industri tersebut.

Tanda dari adanya tech winter ini adalah banyaknya perusahaan yang melakukan baik pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun berhenti melakukan proses perekrutan (hiring freeze).

Bhima Yudhistira selaku Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) mengatakan bahwa pada umumnya perusahaan tech winter dialami oleh perusahaan yang memiliki afiliasi dengan pihak asing atau perusahaan yang memiliki induk perusahaan di negara lain.

“Jadi dari sisi stabilitasnya, startup terafiliasi lebih rentan. Resesi ekonomi akan terjadi bukan hanya di Indonesia tapi bermula dari zona Eropa. Saat ini pun China sedang mengalami bubble properti dan zero Covid-19, itu juga mempengaruhi pendanaan di negara berkembang,” ucap Bhima Yudhistira dilansir dari Bisnis.com (11/10/2022).

Bhima menilai perusahaan yang terafiliasi dengan investor lokal akan lebih mengetahui situasi perekonomian di Indonesia sehingga dapat memiliki arah profitabilitas dan mempertimbangkan orientasinya dalam jangka panjang.

Contoh dari perusahaan yang sudah mementingkan profitabilitas ialah tidak lagi terjebak dalam promo dan diskon yang berlebih. Hal tersebut dikarenakan dalam praktiknya promo dan diskon tidak mempengaruhi loyalitas konsumen. Sehingga, jika terdapat penurunan profit maka loyalitas konsumen pun akan turut turun.

Hal di atas berbeda dengan perusahaan yang terafiliasi dengan investor asing karena lebih mengejar market share dan valuasi. Eddi Danusaputro selaku Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) mengatakan bahwa perusahaan yang terafiliasi dengan investor asing akan lebih sensitif terhadap pergerakan suku bunga dan perekonomian global.

Dilansir dari onebrick.io, terdapat beberapa hal yang dapat perusahaan lakukan untuk bertahan dari terpaan tech winter. Pertama, perusahaan dapat melakukan kegiatan efisiensi dengan memotong biaya operasional yang tidak dibutuhkan. Dalam hal ini biasanya perusahaan memotong biaya perusahaan dengan menerapkan sistem bisnis yang sudah diotomatisasi.

Kedua, perusahaan dapat memaksimalkan unique value proposition yang dimilikinya untuk mengangkat hal-hal unik dari produk yang dijual. Yang ketiga ialah adanya pemanfaatan agile atau hal-hal yang berkaitan dengan software development. Tujuan dari pemanfaatan agile adalah untuk meminimalisir adanya kerugian dan menciptakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan.

Selain itu, Nicko Widjaja selaku Chief Executive Officer Bank Rakyat Indonesia (CEO BRI) Ventures turut menambahkan bahwa hal yang dapat dilakukan perusahaan ketika tech winter ialah fokus pada pengembangkan produk melalui pemanfaatan data yang ada. Sebagai tambahan, Nicko Widjaja juga membahas mengenai pemanfaatan agile yang diperlukan dalam melakukan pivot bisnis perusahaan.

 

FMJ

Dipromosikan