Pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung 75% Didanai melalui Utang

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Bandung 75% Didanai melalui Utang
Image Source by kompas.com

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung 75% Didanai melalui Utang

“Dinanti-nantikan sebagai transportasi tercepat dari Jakarta ke Bandung, Kereta Cepat Jakarta Bandung ternyata dalam pendanaannya mengalami kebengkaan hingga harus berutang untuk menutup 75% biaya.”

Pada Rabu, 3 Agustus 2022, Arya Sinulingga selaku Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan bahwa pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang selama ini ditunggu-tunggu ternyata dalam prosesnya mengalami pembengkakan (cost overrun) biaya hingga harus ditutupi melalui utang.

Pada tahun 2015 lalu, berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan oleh pihak Kereta Api Indonesia (KAI), proyek KCJB ini awalnya hanya memiliki target pembiayaan sebesar US$1,9 miliar. Namun, seiring dengan berjalannya waktu ternyata pemerintah China dalam proposalnya menyampaikan biaya proyek KCJB sebesar US$ 5,13 miliar sehingga terdapat pembengkakan dana yang mengakibatkan pendanaan proyek KCJB melonjak.

Arya menambahkan bahwa 25% dari penambahan biaya tersebut akan dilimpahkan kepada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan Konsorsium China dengan jumlah masing-masing sebesar Rp4 triliun dan Rp3 triliun. Dengan demikian, maka sebesar 75% penambahan dana yang tidak ditutup melalui dana PSBI dan Konsorsium China akan ditutup melalui sebuah utang.

“Nanti yang 75 persen kita akan cari loan. Loan yang akan dibayar pada saat sudah mulai operasional. Di situ dimasukkan dalam semuanya, jadi dimasukkan dalam loan juga 75 persen itu. Itu yang akan diperkirakan apakah cari dari perbankan mana, mungkin dari China, atau dari mana,” ucap Arya dilansir dari detik.com (3/8/2022).

Sebagai tambahan, Arya berucap bahwa pinjaman untuk menutupi sisa pembangunan KCJB akan dimintakan atas nama KCJB itu sendiri. Terkait dengan siapa saja yang akan memberikan pinjaman dana terhadap proyek KCJB hingga saat ini masih belum diberitahukan.

Dengan adanya perubahan biaya ini, maka pembangunan proyek KCJB akan terus mengalami kemunduran yang awalnya ditargetkan akan selesai pada tahun 2019, lalu mundur menjadi tahun 2022, dan kini kabarkan akan kembali mundur dan baru akan selesai pada tahun 2023.

“Kemarin sudah dalam pembahasan menyeluruh dan akan diberikan support dan ini apalagi enggak jadi 2022 maka berpotensi penyelesaiannya kereta cepat ini akan terhambat juga, karena cash flow KCIC itu akan bertahan sampai September sehingga belum turun maka cost overrun ini Juni 2023 akan terancam mundur,” ucap Didiek Hartantyo selaku Direktur Utama PT KAI (Persero) dalam rapat dengan Komisi V DPR.

 

FMJ

Dipromosikan