Status PKPU Dicabut, Bata Sempat PHK Karyawan dan Tutup Sejumlah Toko

Status PKPU Dicabut, Bata Sempat PHK Karyawan dan Tutup Sejumlah Toko

Status PKPU Dicabut, Bata Sempat PHK Karyawan dan Tutup Sejumlah Toko

Kendati dicabutnya status PKPU, perusahaan sempat lakukan upaya untuk merampingkan keuangan perusahaan dengan menutup sejumlah toko yang tidak menguntungkan, tidak memperpanjang kontrak karyawan yang habis, maupun PHK.

Akibat Pandemi Covid-19, sejumlah perusahaan dengan merek besar terpaksa tutup puluhan gerai, bahkan melakukan PHK besar-besaran. PT Sepatu Bata Tbk merupakan salah satu perusahaan yang terdampak. Sebelumnya, perusahaan pemilik merek sepatu Bata ini menyandang status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), namun Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mencabut status PKPU PT Sepatu Bata Tbk setelah sebelumnya dinyatakan PKPU berdasarkan Putusan No: 114/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN.Jkt.Pst.

Salah satu Direktur Sepatu Bata, Sanusi Kamad mengatakan, perusahaan memang mengalami penurunan penjualan hingga 51% di tahun 2020, bahkan alami kerugian sejumlah Rp177 miliar di 2020.

“Laba usaha tahun ini minus Rp177 miliar, tahun sebelumnya plus Rp23 miliar. Hal ini terjadi akibat dampak COVID,” ungkap Sanusi dalam konferensi pers paparan publik virtual PT Sepatu Bata Tbk, Pada Rabu (16/6).

Direktur Sepatu Bata Hatta Tutuko menuturkan, pencabutan status PKPU ini cukup menggambarkan kondisi keuangan perusahaan yang masih dibilang sehat. Ia mengatakan, gugatan PKPU sebelumnya diajukan karena ada utang yang belum terbayarkan, namun utang tersebut kini sudah dibayar.

Kendati pencabutan status PKPU PT Sepatu Bata Tbk, Hatta mengatakan pihaknya sempat menutup sejumlah toko dengan maksud merampingkan keuangan perusahaan. Namun Hatta memberikan penjelasan, bahwa penutupan toko ini tidak secara besar-besaran, hanya toko yang sudah tidak menguntungkan saja yang ditutup.

“Penutupan toko secara sengaja nggak ada, tapi kalau ada toko tidak profitable ya kita tutup. Tapi tidak ada penutupan besar-besaran,” ujarnya.

Menurut informasi yang disampaikan oleh Hatta, penutupan sudah dilakukan pada 50 toko yang memang tidak menguntungkan. Hingga Mei 2021, tersisa 460 toko Sepatu Bata yang masih buka di seluruh Indonesia. Hatta menyampaikan, perusahaan tak akan buka toko baru dalam waktu dekat hingga beberapa waktu ke depan.

“Fokus kita nggak lagi buka toko, tapi digital bisnis, penjualan secara online akan ditingkatkan,” tuturnya.

Imbas dari penutupan sejumlah toko Sepatu Bata pun mulai terasa, salah satunya adalah pengurangan karyawan. Hatta menjelaskan, kontrak karyawan yang telah habis, banyak yang tak diperpanjang oleh pihaknya. Selain itu, Hatta menuturkan pihaknya sempat melakukan PHK, namun ia enggan menyebutkan jumlah dari karyawan yang di-PHK.

 

NRF

Dipromosikan