Momentum Tak Tepat, IPO Pertamina Hulu Energi Batal Tahun Ini

Momentum Tidak Tepat, IPO Pertamina Hulu Energi Batal Tahun Ini
Image Source: bizlaw

Momentum Tak Tepat, IPO Pertamina Hulu Energi Batal Tahun Ini

“Rencana PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dipastikan tidak bisa terealisasi tahun ini.” 

Wakil Menteri (Wamen) I Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo yang akrab dipanggil Tiko, telah memastikan hal tersebut. Tiko menyampaikan bahwa momentum IPO harus mempertimbangkan dinamika pasar dan harga minyak, sebab itu aksi korporasi PHE di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus menunggu waktu yang tepat. 

Dilansir dari bisnis.com (26/7/2023), Tiko menambahkan untuk meningkatkan nilai jual PHE sebelum melakukan go public, pihaknya memastikan akan fokus pada optimalisasi operasional. Salah satunya dengan mengeksplorasi sumur minyak baru. 

“Jadi kita tunya yang PHE, listing-nya kita tunda, sampai nunggu market momentumnya, karena harga oil-nya lagi turun, dan kita akan fokus ke operational improvement,” papar Tiko. 

Baca Juga: Segera IPO, PHE Lepas 10 Persen Saham ke Publik

Perlu diketahui, IPO berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU No.8/1995) yang diubah sebagian melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat yang diatur dalam tata cara yang diatur dalam UU dan aturan pelaksanaannya. 

Eksplorasi dan Pengeboran guna Tingkatkan Produksi 

Melansir dari cnbcindonesia.com (26/7/2023), Tiko menyampaikan bahwa saat ini PHE akan fokus pada eksplorasi sumur-sumur baru yang bertujuan untuk meningkatkan produksi perseroan. 

“Jadi di PHE ini akan kita dorong peningkatan untuk peningkatan eksplorasi dan drilling-nya supaya produksi meningkat dan sumur-sumur bisa ditemukan,” papar Tiko. 

Sehingga, saat ini fokus perseroan yaitu untuk mencari partner investasi yang akan mendukung eksplorasi produksi sumur-sumur baru. 

“Jadi kita fokusnya akan ganti, saat ini fokusnya lebih cari partner investasi di level field-field di sumurnya. Jadi IPO-nya kita tunda dulu,” tegas Tiko. 

Tiko menambahkan, bahwa momentum IPO perlu dipertimbangkan dengan matang, hal ini bertujuan agar yang dihasilkan dapat lebih maksimal. Oleh karena itu, dirinya belum dapat memastikan apakah IPO PHE dapat terealisasi di tahun depan. 

“Kita lagi tunggu, karena momentum IPO ini kan dua sisi, market-nya dan harga minyaknya. Jadi kita akan tunda sampai waktunya pas, tapi yang kita tingkatkan improvement di level sumur-sumurnya,” ujar Tiko. 

Perlu diketahui, sebelumnya PHE digadang-gadang meraih dana jumbo yang lebih besar dari pada PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan disebut memiliki kapitalisasi pasar hingga Rp300 triliun. 

Dalam hal ini, IPO PHE disebut akan menjadi yang terbesar dalam sejarah BEI dengan target US$2 miliar. PHE dikabarkan akan melepas 5-10 persen saham kepada publik kala itu. Rencana itu ditargetkan akan selesai pada semester I tahun 2023. 

Sementara itu, hingga pekan lalu, dilansir dari bisnis.com (26/7/2023), Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih menyatakan bahwa rencana IPO PHE akan terus berjalan. Ahok menyampaikan bahwa PHE sedang mencari mitra strategis, sebelum melantai di bursa. 

AP

Dipromosikan