Milenial Kelas Menengah Menjadi Target Pasar Fintech Terbesar

Ilustrasi. Sumber Foto: img.mysharing.co/

Asosiasi Financial Technology Indonesia (AFTECH) merilis survei dan wawancara anggotanya pada akhir 2017 lalu yang salah satu hasilnya bahwa target terbesar pasar financial technology (fintech) di Indonesia adalah generasi milenial kelas menengah.

“Survei mencatat bahwa segmen pasar tekfin (teknologi financial,-red) di Indonesia adalah milenial (berusia 25 – 35 tahun) dengan pendapatan Rp 5 – Rp 15 juta per bulan, dengan tingkat literasi digital yang cukup,” demikian hasil survei yang datanya disampaikan oleh Direktur Eksekutif Kebijakan Publik AFTECH Ajisatria Suleiman kepada KlikLegal, Rabu (28/2).

Sebagai informasi, saat ini ada 235 perusahaan fintech yang tercatat bergerak aktif saat ini. Dari jumlah tersebut, ada 118 perusahaan start up fintech dan 23 lembaga keuangan yang menjadi anggota AFTECH. Para anggota AFTECH yang menjadi responden dalam survei dan wawancara ini. (Baca Juga: Pencegahan dan Penanggulangan Kehilangan Uang Kreditur dalam Siklus Peer to Peer Lending (AILRC)).

Dalam survei tersebut, salah satu responden mengungkapkan mengapa generasi milenial ini menjadi target pasar fintech. “Kaum muda milenial secara umum sudah terbiasa dengan teknologi, sehingga mudah untuk mengadopsi aplikasi baru. Setelah diadopsi di segmen ini, baru kami akan berekspansi ke sektor ini,” jelas salah satu startup di bidang peer to peer lending yang menjadi responden survei ini.

Rincian survei tersebut adalah sebagai berikut: Pertama, ada 77,8 persen responden yang mentargetkan pelanggan berusia 25-35 tahun. Kedua, ada 59,7 persen responden yang menyasar pelanggan berusia 35-50 tahun. Ketiga, ada 45,8 persen responden yang menyasar pelanggan berusia 18-25 tahun. (Baca Juga: Melihat Prediksi Pertarungan Fintech di 2018).

Selanjutnya, keempat, ada 20,8 persen responden yang tidak menargetkan pelanggan berdasarkan usia. Kelima, ada 13,9 responden yang menyasar pelanggan dengan usia di atas 50 tahun. Terakhir, keenam, ada 9,7 responden yang menargetkan pelanggan berusia di bawah 18 tahun.

Berikutnya, survei juga memberi gambaran target pelanggan dari segi penghasilan. Yakni, (a) 58,3 persen responden menyasar konsumen berpenghasilan Rp 5 – Rp 15 juta per bulan; (b) 41,7 persen responden menyasar konsumen berpenghasilan Rp 15 – Rp 30 juta per bulan; (c) 36 persen responden menyasar konsumen berpenghasilan di bawah Rp 5 juta per bulan;

(d) 27,9 persen responden menyasar konsumen berpenghasilan antara Rp 30 – Rp 50 juta per bulan; (e) 25 persen responden menyasar konsumen berpenghasilan di atas Rp 50 juta per bulan; dan (f) 22,2 persen responden yang tidak memberi preferensi konsumen dari segi penghasilan per bulan. (Baca Juga: Pelaku Usaha Fintech Cukup Puas dengan Dukungan Regulator Keuangan).

Selain itu, di survei ini, para responden juga diminta pendapatnya terkait dengan “target pelanggan mereka adalah yang melek digital dan nyaman menggunakan alat-alat digital”. Dari pernyataan tersebut, ada 6,9 persen responden menyatakan setuju sekali; ada 68,1 persen yang menyatakan agak setuju; ada 12,5 persen responden yang agak tidak setuju; dan ada 12,5 persen responden yang menyatakan amat tidak setuju.

(PHB/ASH)

Dipromosikan