Kemenperin Lakukan Deregulasi untuk Tarik Investasi

Salah satunya dengan membuat inovasi layanan SIINas

Demi mempersiapkan era industri 4.0, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menciptakan terobosan baru terkait pembinaan industri. Terobosan dilakukan untuk mendukung program prioritas pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan yang dapat mempercepat langkah pengembangan industri nasional. Salah satunya membuat Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).

Mengutip laman resmi Kemenperin, Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian (Menperin) menjelaskan Kemenperin terus melakukan penyederhanaan regulasi secara bertahap dan peningkatan layanan publik melalui SIINas. Dengan itu, Menperin berharap hal tersebut akan mampu menarik investasi masuk ke Indonesia lebih banyak sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru.

“Berdasarkan data yang kami miliki, sudah ada beberapa pabrikan yang akan melakukan rencana ekspansi maupun relokasi di Indonesia. Mereka itu antara lain dari sektor industri transportasi, elektronika, petrokimia dan oleokimia,” ungkap Airlangga di Jakarta, Rabu (25/9).

Program prioritas pemerintah lainnya yang perlu dijalankan yakni mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), melakukan reformasi birokrasi, serta menjamin penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tepat sasaran dan bermanfaat untuk ekonomi, rakyat dan kesejahteraan.

Kunci Pendukung Era Industri 4.0

            Airlangga Hartanto menyebutkan beberapa kunci untuk mendukung inovasi di bidang industri, khususnya dalam era industri 4.0. Salah satunya dengan hadirnya startup atau perusahaan rintisan yang berbasis penerapan teknologi digital. Hal ini diproyeksikan dapat mengakeselerasi transformasi digital industri Tanah Air.

“Contohnya, terkait dengan investasi di bidang database (data center). Salah satunya kami akan dorong di Batam, dekat dengan klaster Singapura dan itu sudah mempunyai jaringan internet yang tepat, juga di sekitar Tangerang. Inilah yang akan menjadi Silicon Valley-nya Indonesia,” jelasnya.

Upaya lainnya adalah memanfaatkan kerjasama dengan para akademisi, peneliti, dan lembaga iptek untuk membangun industri kecil. Hal tersebut dapat dilakukan melalui program penumbuhan startup. Kemenperin juga mendorong transformasi pendidikan nasional yang diarahkan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi industri 4.0.

“Pengembangan industri 4.0 khusus pada bidang pendidikan, Kemenperin mendorong beberapa hal, antara lain desain kurikulum yang mengacu pada industri 4.0, misalnya mengenai Bahasa pemrograman atau coding,” ujar Menperin.

Di sisi lain, pemerintah sebagai regulator dapat mendorong para pejabat publik untuk mengerti kebijakan yang terkait dengan industri 4.0. Kebutuhan ini karena teknologi berkembang dan bergerak sangat cepat dibandingkan regulasi yang dibuat.

ZNA

Dipromosikan