Grup Widodo Makmur Siap IPO dengan Target Dana di Atas Rp4 Triliun

Grup Widodo Makmur Siap IPO dengan Target Dana di Atas Rp4 Triliun

Grup Widodo Makmur Siap IPO dengan Target Dana di Atas Rp4 Triliun

“Kalau nanti IPO WMU bisa Rp2 Triliun, pastinya Widodo Makmur Perkasa bisa lebih besar dari itu. Karena masih tahun depan, jadi kita lihat perkembangannya dahulu berapa saham yang akan dilepas”.

Founder Widodo Makmur Perkasa Group, Tumiyana mengatakan, PT Widodo Makmur Unggas (WMU) menargetkan bisa menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham senilai Rp2 Triliun pada Oktober tahun ini. Menurutnya, sementara itu, induk usaha perseroan, PT Widodo Makmur Perkasa Group juga akan mengkaji aksi serupa dengan target emisi lebih dari Rp2 Triliun pada tahun depan.

“Kami menilai perusahaan akan melakukan pertumbuhan ke depan, dan turnover sektor makanan dan peternakan meningkat terus. Artinya, saat ini kondisi yang tepat untuk raising equity di market. Kalau nanti IPO WMU bisa Rp2 Triliun, pastinya Widodo Makmur Perkasa bisa lebih besar dari itu. Karena masih tahun depan, jadi kita lihat perkembangannya dahulu berapa saham yang akan dilepas,” jelasnya kepada wartawan, Minggu (12/7).

Tumiyana menuturkan, perseroan telah menunjuk penjamin emisi untuk IPO WMU, yakni PT Danareksa Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Menurutnya, WMU akan menggunakan laporan keuangan Juni 2020 dan melepas hingga 35 persen saham ke publik.

Ia menjelaskan, pandemi Covid-19 bukan alasan untuk tidak melakukan aksi korporasi seperti IPO. Katanya, perseroan justru telah melakukan persiapan jauh-jauh hari untuk mendorong pertumbuhan bisnis ke depan dan bahkan, perseroan percaya diri menggaet sejumlah anchor buyer untuk menyerap sekitar 10 persen saham IPO.

“Ada dua calon mitra strategis dari dalam negeri dan luar negeri yang berminat menjadi anchor buyer IPO WMU. Namun, kami belum bisa menjelaskan secara rinci lantaran masih dalam proses finalisasi,” ujarnya.

Tumiyana menerangkan, dalam memperbesar asetnya, WMU baru saja menandatangani kerjasama dengan perusahaan asal Jepang, Fuji Electric Group yang digunakan untuk membangun pabrik pakan ternak di Ngawi, Jawa Timur dengan nilai investasi pabrik mencapai Rp650 Miliar. 

“Rencananya, pabrik diharapkan bisa beroperasi pada semester I-2021. Kapasitas pabrik mencapai 140 ton per jam. Upaya ini menjadi salah satu aksi korporasi untuk mendorong pertumbuhan karena sektor makanan tidak terdampak Covid-19,” jelasnya.

Sebagai informasi, WMU sebelumnya pernah terlibat kolaborasi dengan perusahaan lain dalam melebarkan ekspansinya. Pada Januari 2020, perseroan menandatangani kesepakatan dengan The Sandi Group (TSG) Global bersama PT TSG Utama Indonesia dan Titan Global Capital Pte Ltd dalam rencana ekspansi bisnis ke Kongo, Afrika Tengah. WMU merupakan satu dari lima lini bisnis Widodo Makmur Perkasa Group.

WMU bergerak dalam usaha perunggasan dimulai dari bisnis breeding, hatchery, produksi pakan ayam dan usaha budidaya serta rumah potong ayam (RPA) di Jambakan, Klaten. Kapasitas pemotongan rumah ayam perseroan mencapai 12.000 ekor per jam. Tumiyana telah merintis Widodo Makmur Perkasa sejak 1995. Selain bisnis poultry, perusahaan mengelola peternakan sapi terintegrasi, rumah potong hewan, dan produksi beras kualitas premium dan menengah. Secara konsolidasi, aset perseroan akhir tahun ini diproyeksikan mencapai Rp4,2 Triliun naik dari akhir 2019 senilai Rp3,4 Triliun.

Adapun, kontribusi pendapatan terbesar perseroan yakni 65 persen berasal dari peternakan sapi. Hal ini tidak mengherankan, sebab anak usaha perseroan yakni PT Pasir Tengah memiliki empat fasilitas ternak yang menyebar di beberapa lokasi strategis seperti Cianjur, Cariu, Cileungsi, Jawa Barat dan Bayat Klaten, Jawa Tengah.  Total kapasitas peternakan tersebut mencapai 135 ribu ekor per tahun.

Tak ketinggalan, bisnis makanan perseroan yang dikelola PT Widodo Food Makmur Sejahtera (WMS) dikenal lewat beras kemasan dengan merek Pulosari dan Sumur Tujuh. Unit usaha ini juga bergerak dalam trading bahan pangan lainnya seperti kedelai, karena telah berpengalaman sebagai importir kedelai berkualitas yang didatangkan dari Amerika, Brazil dan Kanada. Adapun WMS menggunakan merek Cahaya Makmur untuk produk kedelainya. Berdasarkan informasi dari website perusahaan, Widodo Makmur turut mengelola bisnis properti melalui PT Langgeng Makmur Perkasa. Sejumlah proyek properti perseroan adalah Student Castle Apartment di Yogyakarta dan Wismaya Residence di Bekasi.

 

SF

Dipromosikan